#1Hari1Ayat
Pernahkah sahabat merasa tertipu dalam beribadah? Maksud saya begini. Suatu ketika, seseorang memohon pada kita untuk meminjam sejumlah uang. Menurutnya uang itu untuk suatu kebutuhan dasar yang jika tidak didapatnya, maka mereka akan sengsara berkepanjangan.
Karena merasa sesuatu halburuk akan menimpa saudara kita, maka dengan berbagai cara kita mengupayakan pinjaman untuk membantu seseorang itu. Entah dengan cara meminjam lagi ke pada orang lain, atau dengan cara menangguhkan pembayaran SPP anak-anak dan lainnya.
Ternyata begitu uang sudah kita pinjamkan, sang peminjam menggunakan uang itu dengan tidak semestinya. Mereka menggunakannya bukan untuk keperluan yang mereka sebutkan tadi. Mereka bahkan menggunakannya untuk berjudi dan lainnya. Apa yang sahabat rasakan jika hal itu menimpa sahabat sekalian? Karena hal itu sudah beberapa kali menimpa saya.
Perasaan saya waktu mengetahui hal seperti itu tentu sangat kesal luar biasa. Maksud baik kita ternyata tidak berjalan dengan baik. Ingin rasanya memaki orang itu. Meminta dia mengembalikan uang yang dia pinjam saat itu juga. Atau bahkan, kalau dia berada di hadapan saya, saya akan mencakarnya dan menghajarnya hingga babak belur.
Ah, tapi saya tidak sesadis itu. Tentu saja saya tidak bisa melakukan itu. Siapa saya? Saya hanya manusia biasa yang ingin berbuat baik untuk saudaranya. Saya berharap Allah mecatat niat baik saya. Allah saja Sang Pemilik Rezeki mengizinkan saya untuk membantu saudara saya itu, kenapa saya harus marah ketika tahu bahwa uang itu digunakan bukan untuk alasan yag sebenarnya.
Saya hanya bisa berdoa, agar orang itu segera bertobat. Semoga Allah memberi hidayah padanya dan memberi rezeki yang halal untuk keluarganya. aamiin...
Pernahkah sahabat merasa tertipu dalam beribadah? Maksud saya begini. Suatu ketika, seseorang memohon pada kita untuk meminjam sejumlah uang. Menurutnya uang itu untuk suatu kebutuhan dasar yang jika tidak didapatnya, maka mereka akan sengsara berkepanjangan.
Karena merasa sesuatu halburuk akan menimpa saudara kita, maka dengan berbagai cara kita mengupayakan pinjaman untuk membantu seseorang itu. Entah dengan cara meminjam lagi ke pada orang lain, atau dengan cara menangguhkan pembayaran SPP anak-anak dan lainnya.
Ternyata begitu uang sudah kita pinjamkan, sang peminjam menggunakan uang itu dengan tidak semestinya. Mereka menggunakannya bukan untuk keperluan yang mereka sebutkan tadi. Mereka bahkan menggunakannya untuk berjudi dan lainnya. Apa yang sahabat rasakan jika hal itu menimpa sahabat sekalian? Karena hal itu sudah beberapa kali menimpa saya.
Perasaan saya waktu mengetahui hal seperti itu tentu sangat kesal luar biasa. Maksud baik kita ternyata tidak berjalan dengan baik. Ingin rasanya memaki orang itu. Meminta dia mengembalikan uang yang dia pinjam saat itu juga. Atau bahkan, kalau dia berada di hadapan saya, saya akan mencakarnya dan menghajarnya hingga babak belur.
Ah, tapi saya tidak sesadis itu. Tentu saja saya tidak bisa melakukan itu. Siapa saya? Saya hanya manusia biasa yang ingin berbuat baik untuk saudaranya. Saya berharap Allah mecatat niat baik saya. Allah saja Sang Pemilik Rezeki mengizinkan saya untuk membantu saudara saya itu, kenapa saya harus marah ketika tahu bahwa uang itu digunakan bukan untuk alasan yag sebenarnya.
Saya hanya bisa berdoa, agar orang itu segera bertobat. Semoga Allah memberi hidayah padanya dan memberi rezeki yang halal untuk keluarganya. aamiin...
24. Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari bumi?" Katakanlah: "Allah", dan
sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik), pasti berada dalam
kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata. (Surah As Sabaa' ayat 24)
|
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. ^_^