Siapa nama gebetan, lo?” tanya Rani antusias padaku.
“Ryan,” jawabku singkat. Saat itu kami sedang menikmati sore di kamar asrama. Aku adalah salah satu siswa di sekolah perawat kesehatan. Kami memang tinggal di asrama untuk mempermudah belajar. Karena kegiatan sekolah kami yang sangat padat.
Sore itu aku dan Rani teman satu bed-ku sedang ngerumpi tentang gebetan kami ketika kami di SMP dulu.
“Trus, kenapa lo nggak jadian sama dia?”
“Dia sudah punya pacar.” Aku merapikan buku-bukuku. Ryan yang kusukai memang sudah memiliki kekasih. Dialah salah satu alasan kenapa aku memilih melanjutkan sekolah di SPK ini. Aku tidak ingin melihatnya lagi. Aku sengaja menghindarinya agar aku bisa melupakannya. Apa enaknya menyukai seseorang dengan cara seperti ini? Bertepuk sebelah tangan? Mungkin begitulah pepatah yangtepat untuk kisahku.