#1Hari1Ayat hari ke 7
Beberapa tahun lalu, rumah kami
kedatangan tamu tak diundang sekitar jam 4.15 subuh. Saat itu saya berada di
kamar. Saya baru saja selesai memberi ASI untuk bayi saya. Tiba-tiba saya seperti
mendengar bunyi pintu pagar rumah kami dibuka. Padahal saat itu suami, anak
anak , adik, serta adik ipar dan keluarganya yang kebetulan menginap malam itu
masih di kamar masing-maing.
Awalnya saya pikir itu mungkin suara
pagar rumah tetangga. Barangkali tetangga depan rumah saya akan berangkat ke
kantornya lebih awal. Tapi batin saya berpikir lagi. Suara itu terdengar sangat
dekat. Mungkinkah itu suara pagar rumah saya yang dibuka? Kalau benar, siapa
yang membuka pintu sebelum subuh begini?
Karena suara itu
membuat saya curiga, sayapun keluar dari kamar sambil menggendong bayi saya. Lalu
saya nyalakan lampu ruang tamu. Perlahan saya mengintip dengan membuka gorden rumah.
Maasyaallah...alangkah terkejutnya saya ketika ada seseorang yang mengenakan
helm, sedang berusaha memasukkan sesuatu ke dalam tempat kunci motor yamaha
vixion yang biasa di gunakan suami saya untuk ke kantor.
Spontan saja saya
berteriak "maling...!" sehingga membuat seisi rumah bangun. Suami saya yang masih di kamar mandi segera
lari menghampiri saya. Sementara itu saya
masih berteriak dan tetap memperhatikan orang itu dari jendela. Begitu
mendengar teriakan saya akhirnya 'tamu tak diundang itu' lari dari rumah.
Setelah itu saya buru-buru membuka pintu rumah disusul suami,
kami keluar, alhamdulillah, motor kami masih ada dan belum sempat di 'rusak'
oleh orang itu. Anak-anak, adik ipar dan istrinya juga ikut keluar dari kamar
mereka masing-masing. Tak terkecuali tetangga yang mungkin juga kaget mendengar
teriakan saya tadi. Saat itu mereka juga mendengar suara motor yang dikendarai
dengan kecepatan tinggi menjauh dari rumah kami.
Sampai di luar, suami memperhatikan pintu pagar. Sementara saya
yang masih syok.. segera diberi minum oleh putri saya. Kami jadi tak habis
pikir, padahal pagar itu sudah kami gembok dengan gembok yang lumayan besar.
Apalagi pagar rumah kami cukup tinggi, setinggi pintu rumah yang secara logika
akan sulit untuk menaikinya, sementara itu kami juga menutup sekeliling pagar
itu dengan fiber putih. Jadi kemungkinan orang melihat ke dalam rumah akan
sedikit susah, kecuali jika pagar di buka.
Tapi sudahlah. Untuk apa memikirkan semua itu, yang penting
sekarang Allah masih mengijinkan kami memiliki motor itu. Yang membuat saya
masih mengingat kejadian itu sampai sekarang adalah bahwa ternyata gembok yang
kami gunakan untuk menggembok pagar itu dibawa kabur oleh si maling. Mungkin
saja setelah berhasil membuka gembok itu dia memasukkan gembok itu ke kantongnya.
Kami berandai- andai, semoga saja gembok
itu berubah jadi emas. Sehingga bisa
membuat sang maling menjadi kaya dan tidak perlu mencuri lagi... ^_^
Saya ingat sebuah ayat Alquran surah An Nisa ayat 29 :
29. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kami saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. |
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. ^_^