#1Hari1Ayat
Alhamdulillah... kata
itu harus selalu kita ucapkan apa pun dan bagaimana pun keadaan kita. Saya
sering merasa minder ketika bertemu teman-teman lama di fesbuk. Umumnya mereka
saat ini telah menjadi 'seseorang.' Sementara saya masih 'begini-begini' saja.
Saya pernah curhat mengenai hal ini pada beberapa teman yang saya percayai.
Untungnya teman-teman
saya ini memberi semangat. Mereka mengatakan bahwa jihad wanita salah satuya
adalah dengan membentuk anak-anak mereka menjadi anak shaleh/shalehah. Kalau laki-laki
bisa berjihad dengan bekerja, berperang (dalam kondisi perang). Maka wanita di
samping melahirkan juga menjadikan anak-anak mereka sebagai generasi rabbani.
Rasa minder itu segera saya
tepis, ketika saya mengigat kembali tujuan saya memilih ibu rumah tangga
sebagai profesi saya saat ini. Saya ingin merawat sendiri anak-anak saya,
medidik dan membesarkan mereka sesuai dengan tuntunan Allah. Karena itulah
alasan saya memutuskan untuk resign dari pekerjaan saya, maka beginilah saya
sekarang. Saya harus bersyukur karena bisa mewujudkan keinginan saya itu.
Rasa syukur itu semakin bertambah ketika
melihat anak-anak yang tumbuh dengan sehat. Apalagi insyaallah anak-anak saya
sedang berproses menjadi anaka shaleh dan shalehah. Kenapa saya katakan
demikian, tentunya Allah menyuruh kita mendidik anak-anak kita sesuai dengan
Alquran dan sunnah.
Saya bersyukur sulung
saya Syifa sudah hafal juz ke 30, saat ini sedang mulai menghafal juz 29. Sedangkan
adiknya, Hikmal putra kedua saya mulai mengejar kakaknya dan hampir
menyelesaikan hafalan juz ke 30-nya. Selain itu mereka juga belajar di rumah
bersama saya. Saya tidak mesti mengikuti les atau bimbel di luar atau di tempat
bimbel khusus. Alhamdulillah nilai mereka bagus.
Di lingkungan sekolah
dan rumahpun mereka sangat disenangi teman-temannya. Alhamdulillah mereka bisa
bergaul dengan teman-temannya layaknya anak-anak tapi tetap dengan nilai islam
yang saya tanamkan. Maksud saya di sini adalah, salah satu akhlak islami yang harus
saya terapkan pada anak-anak saya adalah dengan membiasakan mereka tidak
berkata kasar atau berkata jorok yang tidak pantas didengar.
Beberapa kali saya mendengar
beberapa temannya berkata-kata kasar atau berkata jorok, tapi Alhamdulillah
anak-anak saya tidak mencontoh perkataan yang tidak pantas itu. Mereka sudah
terbiasa dengan perkataan sopan yang kami terapkan sehari-hari di rumah. Ketika
berada di luar, mereka tidak mengubahnya.
Hal inilah yang membuat
saya bertambah bersyukur ketika memilih menjadi full day mom. Saya merasa bangga
dengan 'prestasi kerja' saya itu.
Prestasi ini tentunya bisa terlaksana dan terwujud karena Allah yang
mewujudkannya. Dan rasa bangga itu saya usahakan untuk meredamnya dan
menyalurkannya dengan selalu bersyukur pada Allah.
Alhamdulillah.. terima
kasih ya Allah atas karunia Mu dengan memberikanku kepercayaan untuk mendidik
anak-anak yang Engkau titipkan kepada kami. Berikan kami kekuatan untuk terus
mendidik mereka agar tetap berada pada jalanMu. Aamiin
Terima kasih juga untuk
sahabat saya, Nurjannah dan Ibu Aisyah yang sudah mengingatkan saya bahwa
melahirkan dan mendidik anak merupakan jihadnya para wanita. Semoga Allah
melimpahkan rahmatNya kepada sahabat saya itu. Ayo kita berjihad sesuai dengan
fitrah kita masing-masing. ^_^
15. Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo'a: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni'mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri". |
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. ^_^