Monday, March 23, 2020

Masa Orientasi Siswa Sekolah Perawat Kesehatan 2

Hari ini berjalan seperti  kemarin. Selesai shalat isya, acara pengenalan ruang mayat pun digelar. Kami berbaris menuju ruangan itu. malam ini angin bertiup kencang, membuat dingin malam semakin menusuk tulang. Sebelum sampai di ruangan yang dimaksud, kami diminta mengenakan selendang kecil untuk menutupi mata kami. Lalu satu persatu kami digiring berjalan menuju ruangan mayat.
Dadaku berdebar menunggu giliran. Kutarik napas dan meniupkannya untuk menenangkan hati. Tapi rasanya itu tidak membantu. 
“Aku kebelet pipis nih. Aku minta izin dulu aja ya,” ujar salah satu temanku di belakang. Kurasa dia pasti takut, sehingga membuatnya ingin buang air kecil. 

Friday, March 20, 2020

Masa Orientasi Siswa Sekolah Perawat Kesehatan

                                                
 “Huhuhu....,” suara tangisan itu membuatku terbangun. Suara itu begitu jelas terdengar. Sepertinya seorang anak, atau mungkin temanku sedang menangis di ruangan ini. 
Aku memiringkan tubuhku ke arah kanan, kulihat Rita masih tertidur pulas di sampingku. Kutajamkan pendengaran, suara tangisan itu masih ada, tapi kali ini tedengar menjauh. 
“Ah, mungkin ada yang ingin buang air kecil, tapi nggak berani ke kamar mandi,” gumamku. Aku berusaha untuk tidur kembali. Sebelumnya kulirik jam di pergelangan tanganku. Masih pukul 1.00 dini hari. 
Ingin juga rasanya keluar ruangan ini untuk berwudhu. Tapi rasa kantuk yang membandel kembali menyerangku. Sudah beberapa hari ini aku dan 39 orang temanku melakukan kegiatan seharian penuh, sehingga membuat tubuh kami sangat kelelahan di malam hari.