Waaah... Rada berat ini judulnya. Begitulah... Hal ini tak sengaja terpikir oleh saya. Karena saya punya seorang putri yang berusia hampir 17 tahun. Pemikiran itu tidak muncul tiba-tiba.
Awalnya seseorang bertanya kepada saya tentang apa saja standar untuk menjadi menantu saya. Hah? Menantu? Yang benar saja. Syifa masih remaja. Kenapa saya harus berpikir tentang standar calon menantu?
Tapi setelah saya renungkan, ternyata pertanyaan itu memang harus saya jawab sejak awal. Jauh sebelum Syifa memutuskan akan menikah kelak. Saya sebagai ibu yang sangat menyayangi anak anak saya, tentunya menginginkan semua yang terbaik untuk anak-anak saya. Termasuk membuat standar untuk calon menantu saya kelak.
Awalnya seseorang bertanya kepada saya tentang apa saja standar untuk menjadi menantu saya. Hah? Menantu? Yang benar saja. Syifa masih remaja. Kenapa saya harus berpikir tentang standar calon menantu?
Tapi setelah saya renungkan, ternyata pertanyaan itu memang harus saya jawab sejak awal. Jauh sebelum Syifa memutuskan akan menikah kelak. Saya sebagai ibu yang sangat menyayangi anak anak saya, tentunya menginginkan semua yang terbaik untuk anak-anak saya. Termasuk membuat standar untuk calon menantu saya kelak.