Judul : Misteri Bunga Matahari
Penulis : Erna Fitrini
Penerbit : Dar! Mizan, cetakan 1, tahun 2013
Jumlah Halaman : 140 halaman
Harga : Rp 35.000,-
Sesuai dengan gendre buku ini
Kecil-kecil Jadi Detektif, Misteri Bunga Matahari berkisah tentang seorang anak
yang kehilangan bukunya dan berusaha menemukan pencuri buku tersebut. Menurut
saya tema cerita yang diangkat penulis tidak biasa. Tentang anak-anak yang hobi
membuat tembikar. Belum pernah saya menemukan buku anak dengan tema ini sebelumnya.
Dalam buku ini penulis juga menyisipkan beberapa teknik membuat tembikar
seperti teknik coiling & pinching,. Pembaca cilik pasti akan mendapat wawasan baru
tentang tembikar.
Kisah dimulai dari Afief dan
Giana yang sedang latihan membuat tembikar. Mereka akan mengikuti lomba
tembikar. Konflik muncul ketika mereka melihat motif bunga matahari yang
unik dalam sebuah buku. Afief ingin mengukir motif itu pada tembikar yang akan
dibuatnya. Beberapa kali Afief mencoba menggambar motif tersebut, sayangnya
pensil Afief selalu patah. Mereka pun jadi bingung. Layaknya anak-anak, mereka
berpikir ada ‘sesuatu’ dengan motif itu.
Ketegangan berlanjut ketika Afief
mendapat teman baru bernama Bre yang baru pindah ke kampung mereka. Bre anak
laki-laki yang misterius sehingga membuat Giana ingin menyelidiki ada apa
dibalik sifat misterius Bre. Ada sedikit kekonyolan yang terjadi ketika Giana
menyelidiki Bre sehingga membuat pembaca tersenyum di tengah rasa penasaran.
Suatu hari mobil mainan Afief
hilang, berlanjut hilangnya buku motif tembikar
milik Afief. Saat itulah Afief mulai ikut menyelidiki kemisteriusan Bre
sesuai dengan petunjuk yang diketahui Giana.
Seperti cerita detektf lainnya,
pada bab akhir penulis mengungkap pelaku pencurian mobil mainan dan buku motif
tembikar. Penulis menambahkan sedikit kejutan dengan hadirnya tokoh idola Afief
dan Giana di akhir cerita.
Penulis berhasil membuat karakter
Afief menjadi kuat dengan ciri khas sering menarik rambut jabriknya, hobi
mengoleksi mobilan diecast, dan membuat tembikar.
Demikian juga Giana yang bersifat curigaan terhadap semua hal. Tak ketinggalan
dengan Bre yang sangat misterius. Mang Kasep (karyawan di toko tembikar milik
orangtua Afief) yang sering tiba-tiba muncul di hadapan anak-anak itu tanpa
terdengar derap langkahnya.
Secara keseluruhan novel ini
cukup seru bagi saya yang menyukai cerita detektif. Salah satu keunikan novel ini, judul perbab
dibuat dengan menggunakan kata ‘misteri’ di awal semua judul. Seperti Misteri
Buku Hadiah, Misteri Bule Indonesia, dst. Dalam setiap bab juga disertakan
satu ilustrasi hitam putih sesuai dengan tema bab yang dibaca.
Satu hal yang terlintas dalam
pikiran saya. Andai deskripsi kota /
desa tempat tinggal Afief dan Giana dideskripsikan
dengan detil, pasti pembaca akan bisa menikmati keindahan Plered ketika
membacanya.*
*Resensi ini diikutsertakan dalam lomba resensi Forum Penulis Bacaan Anak
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. ^_^