Sunday, January 26, 2020

Ide Fathan


Sudah seminggu ini keluarga Fathan dibantu asisten rumah tangga. Namanya Mbak Nur. Bunda meminta Mbak Nur membantu di rumah karena baru melahirkan adik Fathan. Usia Mbak Nur sekitar enam belas tahun. Dia berasal dari sebuah desa kecil di Blitar. Bunda mengajaknya ke Bekasi, tempat tinggal Fathan dan keluarganya. 
 Minggu pagi ini, Fathan sedang bersepeda di komplek perumahannya. Waktu dia akan mengeluarkan sepeda dari gudang, Fathan melihat Mbak Nur sedang membakar sampah di depan rumah mereka. 
“Loh, Mbak Nur, kenapa sampahnya dibakar?” tanya Fathan bingung. Dia meletakkan sepedanya di halaman dan menghampiri Mbak Nur. 
“Ini hanya sampah daun kok, Mas Fathan,” jawab Mbak Nur sambil menambahkan daun-daun kering ke dalam sampah yang sedang dibakarnya. Fathan ingin menghentikan Mbak Nur. Tapi dia tidak ingin menyakiti hati Mbak Nur.  
Fathan sebenarnya alergi asap. Jika dia mencium bau asap, pasti dia akan batuk. Asap dari sampah yang dibakar Mbak Nur sudah mulai membumbung. Fathan segera menutup hidungnya. Dia berpikir cepat untuk menemukan ide. Beberapa detik kemudian sebuah ide melintas di kepala Fathan. 
“Mbak Nur, boleh matiin dulu apinya gak? Aku perlu sampah daun itu untuk dijadikan pupuk,” pinta Fathan.  
“Oh, Mas Fathan mau daun kering ini?” senyum Mbak Nur. Dia lalu buru-buru mematikan api yang sudah membakar sebagian sampah. Fathan menarik napas lega ketika melihat hal itu. 
“Iya, Mbak Nur. Aku mau bikin pupuk kompos dengan daun kering ini. Mbak Nur mau membantuku kan?” tanya Fathan bersemangat. Mbak Nur mengangguk setuju. 
“Di rumah kan ada tempat sampah organik tuh, Mbak. Nanti semua sampah itu akan aku gabung dengan sampah daun ini. tapi semua sampah ini aku kumpulin dulu. Setelah cukup banyak baru kita bikin pupuk kompos. Sekarang, daun kering ini kita simpan di sini dulu aja ya, Mbak Nur,” jelas Fathan. 
Lalu Fathan mengumpulkan semua daun kering dan memasukkannya ke dalam lubang kecil yang ada di halamannya. Lubang itu memang dibuat Fathan untuk mengumpulkan semua daun kering.  

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. ^_^