Beberapa tahun ini saya ikut sebuah halaqoh/tarbiyyah atau pengajian di komplek perumahan. Sama seperti pengajian pada umumnya, ustadzahnya membahas suatu hal, lalu kami mencari dalilnya dalam Al Quran dan hadist. Halaqoh ini setiap pekan saya ikuti bersama beberapa ibu lain.
Alasan saya mengikuit halaqoh yang pasti saya ingin meng-upgrade ilmu saya. Saya ingin menambah pengetahuan saya tentang agama islam yang sesuai dengan sunnah. Alhamdulillah, walau belum maksimal, saya berusaha menjalankan perintah Allah sesuai dengan Al Quran dan hadist sebagaimana yang saya pelajari dalam halaqoh tersebut.
Hingga beberapa bulan lalu, saya mengajak salah satu tetangga saya untuk ikut halaqoh ilmu tersebut. Sebenarnya sudah lama saya mengajaknya, tapi mungkin beliau belum punya waktu. Dan Alhamdulillah beberapa bulan lalu beliau sudah bisa ikut.
Seiring berjalan waktu, teman saya itu mulai belajar dan berusaha istiqamah menjalankan perintah Allah SWT. Hingga suatu hari seseorang yang tak terbiasa melihat perubahannya itu bertanya padanya. Sahabat saya itu lalu menyampaikannya pada saya karena merasa kurang nyaman dengan pertanyaan itu. Begini kurang lebih isi obrolan mereka.
"Ikut halaqoh ya?"
"Iya."
"Eh, hati-hati loh. Biasanya halaqoh seperti itu kan identik dengan partai anu. Nanti kamu malah ikut-ikutan kayak mereka."
Sahabat saya ini minta penjelasan pada saya tentang 'gosip' yang disampaikan orang tersebut padanya. Saya berusaha menjelaskan semampu saya. Intinya dalam halaqoh atau kajian ilmu yang saya ikuti, kami benar-benar menuntut ilmu di sana.
Ustadzah menyampaikan ilmu agama dengan dalil yang jelas. Kami mencatatnya, jika ada pertanyaan yang kami belum paham, maka kami akan bertanya. Jika ternyata ada pembahasan tentang pemimpin yang harus kami pilih, tentu saja ustadzah memberikan dalil dari Al Quran dan hadist. Jadi beliau tidak melebihkan dan tidak mengurangi apa yang sudah disampaikan Rasulullah SAW.
Sebagai muslim/muslimah, tugas kita adalah menjadi khalifah di muka bumi ini. Kita harus menjaga agama kita agar kelak selamat di dunia dan akhirat. Nah jika hal semacam ini dicurigai, apa lagi yang bisa saya lakukan? Segitu bencinyakah saudara saya yang seiman itu sama kajian ilmu?
Saya benar-benar tak habis pikir dengan keparanoidan mereka terhadap agama mereka sendiri. Jika penasaran dengan halaqoh, kenapa mereka tidak masuk ke dalamnya. Belajar bersama dan bisa dilihat apa yang sedang diajarkan dan dipelajari oleh ustadz atau ustadzah di sebuah halaqoh ilmu itu.
Semoga saudara seiman saya yang meragukan menuntut ilmu di sebuah halaqoh, segera diberi hidayah oleh Allah SWT. Saya jadi ingat sirah nabi Muhammad SAW. Ketika beliau pertama mengajarkan islam kepada masyarakat Quraisy, hanya keluarga dan teman dekat yang bisa menerimanya.
Rasulullah awalnya mengajarkan islam secara sembunyi-sembunyi. Bahkan beliau dicap sebagai orang gila dengan ajaran yang beliau sampaikan. Beliau dianggap aneh dan malah dicaci maki. Beliau terus mengajarkan agama tauhid ini tanpa merasa rendah diri.
Rasanya hal itu juga yang terjadi saat ini. Saat kita benar-benar ingin kembali ke ajaran yang diajarkan Rasulullah SAW, saat itu sebagian orang melihat ini hal yang aneh. Saya makin yakin dengan pilihan saya untuk menambah ilmu agama dalam halaqoh ini. Selama saya berjalan di jalan Allah, insyaallah saya tidak akan terpengaruh dengan pemikiran mereka tentang saya.
Wahai sahabat yang baru berhijrah, saya berdoa pada Allah, agar engkau tetap istiqamah dalam hijrahmu. Jangan dengarkan suara-suara yang akan membuatmu kembali ke jahiliyahmu. Ikutilah agama Allah. Karena hanya dengan berpegang pada agama ini kita akan selamat dunia dan akhirat. Doakan juga saya agar istiqamah di jalan yang lurus ini. Aamiin...
Ayo kita doakan mereka yang belum mengerti dengan hijrah ini, agar segera Allah beri hidayah untuk mereka. Agar mereka juga bisa mencicipi manisnya ketika berada bersama Allah. Aamiin...
Alasan saya mengikuit halaqoh yang pasti saya ingin meng-upgrade ilmu saya. Saya ingin menambah pengetahuan saya tentang agama islam yang sesuai dengan sunnah. Alhamdulillah, walau belum maksimal, saya berusaha menjalankan perintah Allah sesuai dengan Al Quran dan hadist sebagaimana yang saya pelajari dalam halaqoh tersebut.
Hingga beberapa bulan lalu, saya mengajak salah satu tetangga saya untuk ikut halaqoh ilmu tersebut. Sebenarnya sudah lama saya mengajaknya, tapi mungkin beliau belum punya waktu. Dan Alhamdulillah beberapa bulan lalu beliau sudah bisa ikut.
Seiring berjalan waktu, teman saya itu mulai belajar dan berusaha istiqamah menjalankan perintah Allah SWT. Hingga suatu hari seseorang yang tak terbiasa melihat perubahannya itu bertanya padanya. Sahabat saya itu lalu menyampaikannya pada saya karena merasa kurang nyaman dengan pertanyaan itu. Begini kurang lebih isi obrolan mereka.
"Ikut halaqoh ya?"
"Iya."
"Eh, hati-hati loh. Biasanya halaqoh seperti itu kan identik dengan partai anu. Nanti kamu malah ikut-ikutan kayak mereka."
Sahabat saya ini minta penjelasan pada saya tentang 'gosip' yang disampaikan orang tersebut padanya. Saya berusaha menjelaskan semampu saya. Intinya dalam halaqoh atau kajian ilmu yang saya ikuti, kami benar-benar menuntut ilmu di sana.
Ustadzah menyampaikan ilmu agama dengan dalil yang jelas. Kami mencatatnya, jika ada pertanyaan yang kami belum paham, maka kami akan bertanya. Jika ternyata ada pembahasan tentang pemimpin yang harus kami pilih, tentu saja ustadzah memberikan dalil dari Al Quran dan hadist. Jadi beliau tidak melebihkan dan tidak mengurangi apa yang sudah disampaikan Rasulullah SAW.
Sebagai muslim/muslimah, tugas kita adalah menjadi khalifah di muka bumi ini. Kita harus menjaga agama kita agar kelak selamat di dunia dan akhirat. Nah jika hal semacam ini dicurigai, apa lagi yang bisa saya lakukan? Segitu bencinyakah saudara saya yang seiman itu sama kajian ilmu?
Saya benar-benar tak habis pikir dengan keparanoidan mereka terhadap agama mereka sendiri. Jika penasaran dengan halaqoh, kenapa mereka tidak masuk ke dalamnya. Belajar bersama dan bisa dilihat apa yang sedang diajarkan dan dipelajari oleh ustadz atau ustadzah di sebuah halaqoh ilmu itu.
Semoga saudara seiman saya yang meragukan menuntut ilmu di sebuah halaqoh, segera diberi hidayah oleh Allah SWT. Saya jadi ingat sirah nabi Muhammad SAW. Ketika beliau pertama mengajarkan islam kepada masyarakat Quraisy, hanya keluarga dan teman dekat yang bisa menerimanya.
Rasulullah awalnya mengajarkan islam secara sembunyi-sembunyi. Bahkan beliau dicap sebagai orang gila dengan ajaran yang beliau sampaikan. Beliau dianggap aneh dan malah dicaci maki. Beliau terus mengajarkan agama tauhid ini tanpa merasa rendah diri.
Rasanya hal itu juga yang terjadi saat ini. Saat kita benar-benar ingin kembali ke ajaran yang diajarkan Rasulullah SAW, saat itu sebagian orang melihat ini hal yang aneh. Saya makin yakin dengan pilihan saya untuk menambah ilmu agama dalam halaqoh ini. Selama saya berjalan di jalan Allah, insyaallah saya tidak akan terpengaruh dengan pemikiran mereka tentang saya.
Wahai sahabat yang baru berhijrah, saya berdoa pada Allah, agar engkau tetap istiqamah dalam hijrahmu. Jangan dengarkan suara-suara yang akan membuatmu kembali ke jahiliyahmu. Ikutilah agama Allah. Karena hanya dengan berpegang pada agama ini kita akan selamat dunia dan akhirat. Doakan juga saya agar istiqamah di jalan yang lurus ini. Aamiin...
Ayo kita doakan mereka yang belum mengerti dengan hijrah ini, agar segera Allah beri hidayah untuk mereka. Agar mereka juga bisa mencicipi manisnya ketika berada bersama Allah. Aamiin...
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. ^_^