Hasil
survei Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional tahun 2010 mencatat bahwa 51 %
remaja di Jabodetabek melakukan seks pranikah. Artinya setiap 100 remaja di
Jabodetabek, terdapat 51 orang yang sudah tidak perawan. Innalillahi...
Itu
baru di Jabodetabek loh. Coba kita lihat catatan BKKBN di kota lain seperti di
Surabaya tercatat 54 % , di Medan 52 % , di Bandung 47 %, dan di Yogyakarta 37
%. Ini tahun 2010 loh. Lalu sekarang angka itu jadi berapa? Ckckck... semoga
kamu bukan dari bagian itu ya.
Biasanya
kalau sudah tidak perawan, kemungkinan besar, sebagian dari mereka pernah
mengalami kehamilan. Atau bahkan pernah melakukan aborsi alias menggugurkan
kandungan. Nauzubillah...
Mari
kita lihat catatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia tahun 2007. Ternyata
angkanya lebih fantastis, sebanyak 92 % Pelajar Indonesia pernah melakukan
kissing, petting dan oral sex. Bahkan 62 % remaja pernah melakukan hubungan
intim. Dan 22 % siswi SMA pernah melakukan aborsi alias menggugurkan
kandungannya. Astaghfirullah... Kenapa
bisa terjadi seperti ini?
Berdasarkan
penelitian dari Australian National University (ANU) dan Pusat Penelitian
Kesehatan Universitas Indonesia (UI) tahun 2010/2011 di Jakarta, Tangerang dan
Bekasi (Jatabek), dengan jumlah sampel 3006 responden (usia 17-24 tahun),
menunjukkan 20.9 persen remaja mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum
menikah. Dan 38,7 persen remaja mengalami kehamilan sebelum menikah dan
kelahiran setelah menikah.
Ya
Ampuuun... mau dibawa kemana remaja kita? Yang paling menderita dalam hal ini
pasti remaja wanita kan? Karena mereka yang terkena dampak langsungnya. Mereka
mengalami kehamilan. Jika mereka belum siap dengan semua itu, maka kadang
mereka memilih untuk aborsi.
Jika
itu kamu lakukan, maka bahaya lain menantimu. Kamu bisa saja perdarahan hebat
hingga merenggut nyawamu. Seperti yang terjadi baru-baru ini terhadap sepasang
remaja di Cilacap sabtu 12-4 2014 lalu. Mereka sengaja melakukan aborsi yang
mengakibatkan putusnya kepala bayi mereka. sehingga terjadi perdarahan pada ibu
yang mengandung bayi itu. Astaghfirullah... coba kamu bayangkan, bayi yang tak
berdosa itu menjadi korban perilaku burukmu. Untung saja remaja wanita yang
melakukan aborsi itu tidak sampai meregang nyawa. Dia berhasil diselamatkan.
Tapi tetap saja polisi menjadikan mereka tersangka tindak pidana. Mereka berdua
ditangkap dan dijebloskan ke penjara.
Lalu
bagaimana setelah ini? Kebebasannya sudah hilang. Kurungan penjara selama
beberapa tahun menantinya. Apakah nanti setelah mereka menyelesaikan masa
hukumannya, sepasang kekasih ini akan kembali bersama? Wallahu alam. Bisa ya,
bisa tidak. Karena bisa juga kan si cowok mendapatkan cewek lain yang masih
fresh dan masih muda.
Sedangkan
si cewek, dia terpaksa menderita seumur hidupnya. Siapa yang mau dengan seorang
perempuan yang sudah membunuh bayinya sendiri? Laki-laki mana yang bersedia
menerima perempuan yang sudah tidak perawan lagi? Bahkan perempuan itu juga
pernah mendekam di penjara. Semua kerugian itu perempuanlah yang menanggungnya.
Sedangkan remaja pria atau sang cowok, tidak akan terlihat dampaknya. Dia bebas
melenggang dan meneruskan hidupnya.
Jika
sudah begitu, kamu para cewek pasti akan stres, depresi bahkan bisa menjadi
gila! Hiiiy... apa hal seperti itu yang kamu inginkan? Jika kamu berpikiran
jernih, pasti kamu tidak akan pernah mau mendapatkan musibah seperti itu.
Jadi
sebelum musibah itu menimpamu, ada baiknya kamu membatasi diri bergaul dengan
laki-laki. Menjaga dirimu yang berharga jauh lebih baik sebelum kamu terjerumus
ke dalam hal berbahaya itu. Karena penyebab utama semua musibah itu adalah
pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan.
Salah
satunya adalah ketika kamu mulai kenal dengan kata pacaran. Hah! Pacaran? Pacaran biasa kaleeess!
Sssttt... kamu salah. Yang kamu anggap biasa itulah awal dari semua malapetaka
itu. Ayo cari tahu caranya agar kamu bisa menghindari semua musibah itu. Caranya?
Sederhana saja.
Pertama
pilihlah teman-temanmu. Maksudnya di sini, kamu sebaiknya berteman dengan
orang-orang yang akan mengajakmu untuk melakukan hal-hal positif. Seperti
rohis, osis, klub menulis, klub seni dll.
Kedua,
rajin-rajinlah membaca Alquran, berpuasa dan melakukan ibadah lainnya. Karena
hanya dengan mendekat pada Allah, kamu akan selamat dari semua godaan syetan itu.
Selain membentengi dirimu dengan ibadah, sebaiknya kamu juga mengajak
teman-temanmu untuk lebih dekat pada Allah. Karena kamu tidak akan mampu
menahan godaan untuk berpacaran itu ketika kamu sendirian, sementara
teman-temanmu masih menganut paham pacaran itu sah-sah saja.
Karena
semua musibah yang terjadi seperti kisah di atas tadi, berawal dari pacaran.
Pacaran yang kamu pikir hanya sekadar bertemu atau berpegangan tangan itu,
sesungguhnya akan merembet pada kemaksiatan lain. Karena syetan akan terus
membisikimu dan cowokmu untuk melakukan
hal-hal yang dilarang Allah itu. Cepat atau lambat musibah itu pasti akan
menimpamu.
Ketiga,
kamu harus membatasi diri saat membaca dan menonton konten yang berbau
pornografi. Walau kamu bisa dengan mudah mengakses konten itu, kamu tetapkan di
hatimu, bahwa kamu tidak akan pernah melihat, membaca, bahkan sekadar mengintip
konten-konten pornoo itu. jika ada teman yang mengirimkannya ke hp atau ke akun
sosmedmu, segeralah hapus sebelum kamu sembat membuka linknya.
Yakinkan
dirimu, bahwa tidak ada gunanya kamu melihat dan membaca konten itu. karena
sekali saja kamu membaca atau melihatnya, maka kamu akan ketagihan untuk
membaca dan melihatnya lagi. Dan musibah itu akan segera menghampirimu cepat
atau lambat.
Hanya
dirimu yang bisa menjaga komitmenmu terhadap keputusan untuk membentengi diri
ini. Kamu bisa mengingat dosa yang akan kamu tanggung kelak untuk memperkuat
keyakinanmu menghindar dari musibah itu.
Apalagi kamu harus ingat bahwa
konten porno yang kamu baca dan lihat efeknya sangat berbahaya pada kerusakan
otakmu. Kerusakan otak? Benar,
kerusakan otak. Seperti yang dikutip dari tribunnews.com berikut ini. Ahli bedah otak dari Amerika Serikat, dr Donald
Hilton Jr, mengatakan bahwa pornografi sesungguhnya merupakan penyakit karena
mengubah struktur dan fungsi otak, atau dengan kata lain merusak otak.
Bagian yang paling rusak adalah prefrontal cortex (PFC) yang membuat
anak tidak bisa membuat perencanaan, mengendalikan hawa nafsu dan emosi, serta
mengambil keputusan dan berbagai peran eksekutif otak sebagai pengendali
impuls-impuls. Bagian inilah yang membedakan antara manusia dan binatang.
Nah
loh, apa kamu mau otakmu rusak karena konten pornografi yang kamu tonton dan
baca. Tentunya tidak kan?
Lalu
cara yang ke empat, ingatkan dirimu, bahwa perjalanan hidupmu masih panjang.
Kamu tidak akan merusak perjalanan hidupmu dengan musibah itu kan? Hanya
berawal dari keinginanmu untuk pacaran, lalu dengan sejentikan jari, masa
depanmu berantakan. Kamu bisa melakukan banyak hal selain memikirkan untuk
berpacaran. Misalnya menggeluti hobimu bermusik, atau melukis, memasak,
olahraga dan lainnya.
Dengan
menggeluti hobimu, pasti keinginan untuk pacaran akan hilang. Karena kamu sudah
terlalu bersemangat dengan hobimu. Kamu bisa melihat teman-temanmu yang
berprestasi di berbagai bidang. Jika mereka bisa, kamu pasti juga bisa.
Kelima,
cobalah membaca kisah Rasulullah SAW dan para sahabat. Atau kamu juga bisa
membaca kisah inspiratif lainnya dari berbagai tokoh. Mereka pasti miskin dari
cerita tentang pacaran. Karena mereka memilih berprestasi ketimbang memikirkan
hal sepele yang berdampak besar bagi kehidupan mereka itu.
Selamat
mencoba tips di atas ya. semoga kamu terhindar dari musibah yang mengerikan
itu.
Sumber :
http://www.antaranews.com/berita/235362/bkkbn-51-persen-remaja-jabodetabek-tidak-perawan
sharing yang sangat detail dan bermanfaat banget. syukran mbak..
ReplyDelete