Bapak
Ambar tiba-tiba meminta HP anaknya. Hal ini memang sudah mereka sepakati sejak
bapak membelikan HP untuk Ambar, anak gadisnya yang sudah remaja. Saat itu
Ambar sudah duduk di bangku SMP kelas 3.
Have a nice dream ya beib :*
Demikian
SMS dari seorang anak laki-laki yang terbaca oleh bapak Ambar. Karuan saja
bapak Ambar naik pitam. Dia langsung menanyakan perihal SMS itu pada Ambar.
“Ini
apa maksudnya nih Kak?” tanya sang bapak dengan kening berkerut dan muka
menahan marah. Ambar tercekat. Mukanya
pucat. Dia memang sudah berjanji pada bapaknya untuk tidak pacaran dulu. Tapi
apa mau dikata, cowok yang bernama Rafa itu terus menerus mendekatinya. Bahkan
selalu mengirim sms yang menyatakan cinta padanya.
“Maaf
Pak, Rafa yang memaksa ingin pacaran sama Ambar. Ambar sudah berulang kali
menolak, tapi Rafa nggak peduli,” sahut Ambar dengan muka ditekuk.
***
Pasti
kejadian seperti ini pernah kamu alami. Orangtua melarangmu untuk pacaran. Satu
sisi kamu setuju dengan orang tua. Tapi di sisi lain, kamu merasa nggak gaul
kalau tidak punya pacar. Apalagi teman-temanmu sudah punya pacar, bahkan sejak
mereka masih SD! Masa kita yang sudah SMP
tidak boleh pacaran? Pasti begitu yang terlintas dalam pikiranmu kan?
Sekarang
gini aja. Kamu pasti sudah tahu bahwa Allah dan Rasul-Nya sudah menegaskan
dalam AlQuran dan Hadist bahwa tidak ada pacaran dalam islam. Yang ada hanyalah
ta’aruf. Ta’aruf itu untuk mengenal calon istri atau calon suami. Jika mereka
saling suka, maka akan berlanjut ke pernikahan. Jika tidak, mereka tidak jadi
menikah dan ta’aruf pun selesai.
Kalau
kamu nggak percaya, silakan kamu intip Alquran surat Al-Isra`: 32
“Dan
janganlah kalian mendekati perbuatan zina, sesungguhnya itu adalah perbuatan
nista dan sejelek-jelek jalan.”
Nah pacaran itu adalah sesuatu
yang mendekati zina. Jadi kamu pasti mengerti dengan larangan ini kan? Atau
kamu bisa menyimak Al Quran surah An-Nur ayat 30:
Katakanlah
kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan
memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”
Dan
masih banyak lagi ayat yang memerintahkan kita untuk menjaga pandangan agar
tidak terjadi zina. Pasti akan timbul pertanyaan dalam pikiranmu kan? Hallow! Kita ini cuman pacaran, masa
dibilang mendekati zina sih?
Gini
deh, coba kamu jawab pertanyaan ini. Kenapa kamu mau pacaran sama dia? Pasti
karena kamu menyukainya kan? Pasti juga kamu memikirkan wajahnya, senyumnya,
bahkan gayanya yang membuatmu makin susah melupakannya kan? Nah waktu dia
memintamu menjadi pacarnya, karuan saja kamu segera setuju. Kamu sangat senang,
bahkan tidak bisa berhenti memikirkannya. Karena kamu makin dekat dengannya.
Makin bisa menikmati senyumnya. Bisa memandangnya lama-lama atau berduaan
dengannya. Dan tiap hari bisa menikmati sensasi indah di dadamu kan?
Ayo
ngaku? Nah itulah perasaan yang ditiupkan syetan padamu. Awalnya sih Allah
memberikan rasa rahman dan rahimnya padamu cukup untuk sekedar mengasihi saja
kepada sesama hamba Allah. Tapi syetan malah membelokkan sifat rahman dan rahim
yang diberikan Allah itu menjadi sesuatu yang berlebihan alias lebay.
Syetan
menanamkan di hatimu agar selalu mengingat senyum cowok atau cewek yang bikin
hatimu deg-degan. Lalu syetan membisikimu bahwa hal itu lumrah terjadi. Begitu
kamu masuk ke dalam perangkap syetan. Dor! Kamu sukses merana. Loh kok merana? Iya dong? Coba kamu
pikir. Sejak memutuskan berpacaran, kamu pasti jadi sering melamun kan?
Mikirin
dia lagi ngapain? Sama siapa? Ada di mana? Terus kalau dia jalan sama teman
cewek atau cowoknya, kamu jadi galau. Kenapa dia nggak ngajak kamu jalan? Apa
udah nggak sayang? Atau dia sengaja bikin kamu cemburu? Dan lain sebagainya.
Nah pikiran dan kegalauanmu itu yang membuat hidupmu merana kan? Kamu tidak
ceria lagi seperti sebelum pacaran.
Teman-teman
dan orangtuamu jadi ikut bingung melihat perubahanmu. Kadang kamu senyum-senyum
sendiri kadang malah menangis dengan alasan nggak jelas. Tuh kan? Lama-lama
kamu udah kayak orang gila deh. Hiiiy... nauzubillah deh.
Ketika
berpacaran kamu bukan saja dibikin merana sama perasaan yang ditiupkan syetan
padamu. Kamu juga bisa jadi jahat! Hah!
Masa sih? Iya bener. Kamu jadi jahat seperti yang beberapa waktu lalu kita
dengar beritanya itu.
Sebut
saja berita tentang Ade Sara, yang dibunuh mantan pacarnya. Sadisnya lagi,
mantan pacarnya itu membunuh Ade Sara dibantu oleh sahabat Ade Sara sendiri.
Karena sahabatnya itu cemburu pada Ade Sara. Hiiy... kamu yang selama ini
adalah anak manis, malah berubah jadi seperti itu. Nauzubillah... pasti kamu
nggak mau kan jadi seperti itu?
Bukan
kasus Ade Sara saja yang terjadi sehubungan dengan pacaran ini. Tapi masih banyak
kasus lain. Intinya mereka semua tega membunuh karena cemburu atau lainnnya.
Kamu bisa mencari berita tentang hal itu di internet. Pasti kamu banyak
menemukan kesialan-kesialan yang terjadi pada wanita, khususnya setelah mereka
berpacaran.
Hal
ekstrim lainnya bisa juga syetan itu membisikimu atau pacarmu untuk melakukan
zina. Lalu akibatnya, kamu hamil dan pacarmu pergi meninggalkanmu.
Astaghfirullah.... Kalau sudah begini, kamu mau menyalahkan siapa? Orangtuamu
juga nggak bisa menuntut pacarmu ke pengadilan. Pertama bisa saja pacarmu
mengatakan kalau kalian melakukannya karena suka sama suka. Jadi tidak ada alasan
bagi polisi untuk memenjarakannya.
Lalu
yang kedua, pacarmu juga bisa berkelit kan? Dia bisa saja mengatakan bahwa anak
yang kamu kandung, bukanlah anaknya. Nah
loh! Kok bisa begitu? Ya bisa dong. Biasanya laki-laki yang meminta seorang
wanita untuk menjadi pacarnya, adalah laki-laki yang tidak menghargai wanita.
Kamu
bisa pastikan itu dengan mengingat banyak sekali permintaannya padamu. Misalnya,
ketika awalnya dia minta izin memegang tanganmu. Lalu dia inginnya kamu selalu
dekat dengannya, kamu nggak boleh main bersama teman-temanmu. Bahkan dia tega
menyuruhmu berbohong pada orangtuamu. Apa yang seperti itu kamu sebut laki-laki
baik?
Kalau
laki-laki baik, pasti dia akan langsung memintamu menjadi istrinya kan? Dia
akan datang pada orangtuamu untuk minta izin dinikahkan denganmu. Aiih kita kan masih kecil, masa ngomongin
nikah sih?
Nah
tuh tahu, kamu masih kecil, kenapa masih pacaran? Hehehe... udah ah, intinya
nggak ada manfaatnya kamu pacaran. Malah banyak mudharatnya. Coba deh kamu
ingat-ingat, pasti banyak mudharatnya kan? Kalau kamu bilang sejak kamu
pacaran, nilaimu naik terus, aku yakin kamu pasti bohong. Yang ada nilaimu pasti
turun. Secara kamu jadi tidak konsentrasi belajar, karena hanya dia yang ada
dalam pikiranmu. Aku bisa bicara seperti ini, karena aku juga pernah mengalami
hal yang sama denganmu.
Tapi,
untungnya Allah segera memberikan kesadaran padaku. Cukup satu semester saja
aku terlena dengan mabuk karena cinta itu. Aku segera membuang jauh-jauh
penyakit cinta itu. Aku berjanji pada Allah dan diri sendiri bahwa aku tidak
akan melakukan hal gila itu lagi. Memikirkan seseorang yang belum tentu
memikirkan kita. Nilaiku jadi hancur. Dan aku tidak mau semester berikutnya
nilaiku hancur lagi.
Alhamdulillah
aku berhasil. Aku hanya perlu tegas pada diriku dan seseorang yang katanya
sayang padaku itu. Bahwa aku tidak akan memikirkannya untuk saat ini hingga aku
dewasa nanti. Jika saatnya tiba dan kami berjodoh, maka saat itu aku akan memberikan
cintaku seutuhnya padanya.
Kenyataannya,
Allah berkehendak lain. Allah memberikan jodoh yang lebih baik dari lelaki yang
dulu membuat nilaiku jeblok itu. Nah kan, terbukti bahwa saranku untukmu benar
adanya. Ayo berjanjilah pada dirimu sendiri tidak akan menyia-nyiakan masa
remajamu untuk galau nggak jelas memikirkan orang itu. Aku saja bisa, pasti
kamu juga bisa. Ayo semangaaat ^_^
Karena
aku yakin, jauh di lubuk hatimu, kamu pasti nggak mau kan mengecewakan
orangtuamu apabila terjadi hal-hal yang mereka khawatirkan padamu. Aku yakin
juga kamu pasti tidak ingin juga hal buruk seperti Ade Sara dan lainnya itu
menimpamu. Jadi sebelum kejadian, lebih baik kamu tegas dari sekarang.
Tanamkan
di hatimu bahwa pacaran itu bikin sial. Kabari aku jika kamu berhasil mengikuti
saranku ya. Salam sayang dan penuh cinta
dariku.
Ohya,
saranku untuk mengisi harimu agar kamu tidak memikirkan dia, mending kamu
melakukan banyak kegiatan. Misalnya dengan menekuni hobimu seperti menulis,
melukis, membaca novel kesukaanmu. Mencoba resep masakan baru. Atau bikin handy
craft, olahraga, fotografi, bermusik, dan lain sebaginya. Kamu pasti menemukan
keseruan baru dengan menekuni hobimu. Semua itu akan membuat energimu
tersalurkan dengan benar. Dan kamu pun bisa menikmati hasil dari melakukan
hobimu itu. Selamat berburu hobi ya... ^_^
***
Sumber berita Ade Sara:
http://megapolitan.kompas.com/read/2014/04/04/1222026/Penculikan.Ade.Sara.untuk.Buktikan.Cinta.Hafitd.kepada.Assyifa
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. ^_^