Ujian Kesabaran ( Mei 2010 )
Sabar, salah satu kata ajaib yang mungkin sulit untuk di laksanakan ketika kita berada pada situasi tertentu. Seperti saat ini, saat kehamilan yang membuat seseorang memerlukan kesabaran penuh dalam menjalaninya, karena emosi kadang tak terkendali di sebabkan peningkatan hormon yang sedang terjadi. Peningkatan hormon ini kadang membuatku gampang sedih, gampang marah, dan kadang gampang menangis.
Sabar, salah satu kata ajaib yang mungkin sulit untuk di laksanakan ketika kita berada pada situasi tertentu. Seperti saat ini, saat kehamilan yang membuat seseorang memerlukan kesabaran penuh dalam menjalaninya, karena emosi kadang tak terkendali di sebabkan peningkatan hormon yang sedang terjadi. Peningkatan hormon ini kadang membuatku gampang sedih, gampang marah, dan kadang gampang menangis.
Tak tau entah apa sebabnya segala
perubahan emosi ini benar-benar membuatku tak mengerti dengan diri sendiri.
Untunglah Allah mengirimkan suatu pesan kepadaku melalui seseorang, seorang
sahabat lama yang sudah belasan tahun tak bertemu, sahabat itu bertanya tentang
keluarga ku. Dengan semangat aku menjawabnya dan ku beritahukan tentang
kehamilanku. Sebaliknya, aku juga bertanya padanya tentang anak dan
keluarganya.
Namun dengan keikhlasannya, ia mengatakan
bahwa Allah belum memberikan amanah itu. Subhanallah, aku benar-benar takjub
dengan keikhlasan itu. Padahal saat ini aku sedang hamil. Tapi aku belum begitu
sabar menghadapi kehamilan ini. Sehingga perubahan emosi ini membuatku terlarut
di dalamnya. Kenapa aku tidak bisa seperti dia, yang bisa sabar menunggu amanah
Allah setelah sekian lama.
Aku sudah di kasih amanah itu,
kenapa belum bisa sabar menghadapinya. Terima kasih ya Allah , Engkau telah
mengirimkan seseorang untuk mengingatkan hamba tentang sebuah kesabaran yang
sesungguhnya, semoga saja titipan Mu yang ada di rahim ini menjadi seorang yang
penyabar kelak setelah dia lahir, semoga hamba bisa lebih sabar menjalani
kehamilan ini, amin.
Arrahim Allah Bagi Ibu Hamil (Juli
2010)
Sejak seminggu yang lalu badanku terasa kurang enak, pusing yang biasa
aku rasakan kali ini bertambah dengan rasa seolah-olah akan pingsan. Aku tau
persis bagaimana rasanya pingsan itu, benar-benar tidak enak, makanya jika ada
rasa seakan mau pingsan, aku akan buru-buru tiduran dan melonggarkan semua
pakaian yang aku kenakan.
Tapi seminggu
terakhir ini rasa mau pingsan itu sering terjadi apalagi jika sore menjelang. Padahal
aku yakin HB ku saat ini tidak rendah, karena terakhir di cek laboratorium
kadar HB ku masih 12,1 gr% , setelah ku amati mata, kuku dan telapak tangaku,
tanda-tanda HB rendah juga tidak terlihat, semuanya masih memperlihatkan warna
kemerahan, bukan warna pucat. Lalu dari mana pusing dan rasa mau pingsan ini
berasal, aku benar-benar tidak habis pikir.
Akhirnya aku memutuskan untuk memeriksakan
diri ke dokter, walaupun belum waktu kontrol yang semestinya. Setelah diperiksa
Dokter Yanti, aku memang terlihat pucat, Dokter Yanti menyarankan untuk cek
laboratorium lagi, kali ini ditambah dengan cek widal atau yang sering di sebut
dengan cek penyakit Typhus, karena Dokter Yanti merasakan badanku agak sedikit
panas, Sub Febris katanya, padahal aku merasa Sub Febris adalah wajar untuk ibu
hamil, dan aku juga tidak merasakan meriang yang membuat aku menggigil. Aku
hanya merasa pusing, itu saja.
Namun aku tetap menuju laboratorium untuk cek darah yang di sarankan Dokter Yanti, setelah darah di ambil dan menunggu kurang lebih 45 menit, akhirnya hasil lab itu keluar juga. Benar saja apa yang di katakan Dokter Yanti, hasil tes widalku menunjukkan bahwa ada kuman typhoid dan paratyphoid di dalam darahku. Untungnya jumlah kuman itu hanya sedikit, 1/160 dan 1/80 , jadi aku masih diijinkan pulang dan tidak harus dirawat, dengan catatan aku benar-benar harus istirahat dan minum yang lebih banyak dari yang seharusnya, serta makan yang teratur dan tentunya makanan lembut yang mudah untuk di cerna.
Terima kasih ya Rahim... ternyata Allah memberikan sakit yang " tidak berasa" untuk ibu hamil sepertiku. Biasanya jika seseorang menderita penyakit tifus, orang itu akan mengalami demam yang tinggi dan badan luar biasa pegal dan sakit. Tapi Allah memberikan Arrahim-Nya padaku dengan meringankan penyakit yang seharusnya lumayan berat ini.
Namun aku tetap menuju laboratorium untuk cek darah yang di sarankan Dokter Yanti, setelah darah di ambil dan menunggu kurang lebih 45 menit, akhirnya hasil lab itu keluar juga. Benar saja apa yang di katakan Dokter Yanti, hasil tes widalku menunjukkan bahwa ada kuman typhoid dan paratyphoid di dalam darahku. Untungnya jumlah kuman itu hanya sedikit, 1/160 dan 1/80 , jadi aku masih diijinkan pulang dan tidak harus dirawat, dengan catatan aku benar-benar harus istirahat dan minum yang lebih banyak dari yang seharusnya, serta makan yang teratur dan tentunya makanan lembut yang mudah untuk di cerna.
Terima kasih ya Rahim... ternyata Allah memberikan sakit yang " tidak berasa" untuk ibu hamil sepertiku. Biasanya jika seseorang menderita penyakit tifus, orang itu akan mengalami demam yang tinggi dan badan luar biasa pegal dan sakit. Tapi Allah memberikan Arrahim-Nya padaku dengan meringankan penyakit yang seharusnya lumayan berat ini.
Untuk buah hatiku (Minggu ke 31 , Agustus 2010)
Anakku, taukah kamu, sesakit apapun
rasa yang mendera tubuh ibu, dengan ijin Allah, ibu akan bersabar menahan sakit
itu. Hampir tiap minggu ibu ke rumah sakit, untuk memeriksakan penyakit yang
sedang ibu derita, sebenarnya ibu tidak ingin datang ke dokter, dan meminum
obat-obatan yang di berikan dokter itu, ibu tidak ingin anak ibu yang masih di
dalam rahim ibu ini, harus merasakan zat kimia yang mengalir di dalam darah ibu
disaat ibu meminum obat-obatan itu.
Tapi apa boleh buat, ibu terpaksa
melakukannya, karena seperti yang di katakan Rasulullah, bahwa setiap penyakit,
pasti ada obatnya. Karena saat ini , pengobatan yang ibu ketahui hanyalah
pengbatan modern, maka ibu harus berobat secara pengobatan modern itu. Kalau
ibu tidak meminum obat, kepala ibu terasa sakit sekali, serta nafas ibu menjadi
sesak, dan ibu juga tidak cukup kuat untuk berdiri lebih dari lima menit,
kalaupun ibu duduk, ibu hanya kuat selama lima belas menit sampai setengah jam.
Makanya ibu memilih berobat kedokter dan meminum obat yang
di berikannya. Maafkan ibu ya sayang. Tapi meskipun demikian, ibu juga meminum
sari kurma sebagaimana yang di anjurkan rasulullah, namun sayangnya hal ini
tidak banyak membantu.Anakku taukah kamu, ibu sangat takut jika sakit dikepala
dan rasa sesak di dada itu datang lagi.
Ibu takut ibu pingsan lagi, dan pada saat
ketidaksadaran itu terjadi, kamu akan kekurangan oksigen didalam rahim ibu,
atau lebih berbahaya lagi, ibu pingsan sebelum ibu sempat untuk berbaring atau
duduk, ibu sangat mengkhawatirkan keadaanmu jika hal itu terjadi, ibu tidak
ingin kamu lahir lebih cepat dari perkiraan dokter .
Jika itu terjadi,
itu sama saja artinya ibu akan membuatmu menderita seumur hidup. Karena yang
ibu tahu, kelahiran prematur itu bisa saja membuat organ tubuhmu belum bisa
berfungsi secara maksimal, yang bisa saja mengakibatkan kecacatan bagi dirimu
seumur hidupmu. Jadi sayangku, saat ini ibu hanya bisa berdoa dan memohon
kepada Allah, agar obat-obatan yang ibu minum ini hanya berefek untuk ibu saja,
jangan sampai obat-obatan ini membahayakan dirimu. Semoga Allah mengabulkan doa
ibu, amin..
Buah
hatiku.. Terima kasih sudah memberikan semangat kepada ibu dengan tendangan dan
gerakan-gerakan yang kau lakukan. Dengan tendangan dan gerakan itu, ibu semakin
yakin bahwa kesabaran ibu menahan penyakit yang menurut dokter berasal dari
lambung ibu ini tidak sia-sia. Dengan semangatmu itu, ibu juga tetap
bersemangat pergi kedokter untuk memeriksakan kesehatanmu dan ibu .
Karena gerakanmu itu juga, ibu bersedia di
ambil darah untuk pemeriksaan laboratorium sampai berulang kali. Dan karena
semangatmu juga, ibu ikhlas di pandangi dengan pandangan bingung dan tak suka
dari pasien lain yang juga berobat, ketika ibu terpaksa berbaring di kursi
ruang tunggu rumah sakit. Sekali lagi, hal ini ibu lakukan karena ibu tidak
ingin membahayakanmu.
Sayangku..
Ini minggu keempat ibu meminum obat yang berbeda, doakan ya sayang, semoga obat
kali ini membuat kesehatan ibu membaik, jadi ibu bisa mengajakmu jalan-jalan
pagi untuk menghirup udara segar setelah subuh. Kita bisa jalan-jalan keliling
komplek rumah kita, di samping jalan-jalan itu membuat ibu semakin kuat,
tentunya juga membuatmu ikut kuat. Dan jika saatnya tiba nanti, ibu akan kuat
melahirkan kamu, dan kamu akan lahir dengan tangisan yang kencang... Dan
duniapun akan tersenyum menyambutmu, buah hatiku.
Bertambahnya Hamba Allah di Muka Bumi ( 9 September 2010)
Allahu Akbar.... Allahu Akbar... Allahu Akbar, walillahilhamd..
Hari ini terakhir Ramadhan. Hari ini juga aku harus kontrol kehamilanku. Sampai di RS Hermina, aku di periksa oleh Dokter Nina, ternyata tekanan darahku cukup tinggi 150/100. Itu artinya tidak baik untuk kehamilanku, untuk diriku dan untuk janinku. Dokter Nina menyarankan agar aku harus segera di operasi. Dengan pasrah aku dan suamikupun setuju.
Yang terpenting saat ini adalah keselamatan ku dan janin ku. Jika tekanan darahku bertambah tinggi, maka akan dikhawatirkan aku akan mengalami keracunan kehamilan. Bisa-bisa aku kejang dan kemungkinan lain yang lebih parah. Aku tidak mau hal itu terjadi. Aku pasrahkan semuanya kepada Allah sang pemelihara dan pencipta seru sekalian alam.
Rabb apapun yang Engkau kehendaki dan yang Engkau ijinkan terjadi pada hamba, hamba ikhlas menjalaninya, dan hamba mohon berikan hamba kesabaran dan kekuatan dalam menjalani ketetapanMu itu... amin...
9 september 2010, tepatnya jam 11.43, sesaat sebelum azan lohor berkumandang, Allah berkenan memberiku seorang bayi laki-laki yang sangat menggemaskan. Meskipun harus lewat operasi caesar, Alhamdulillah bayiku sehat, dengan berat 3.300 gr, dan panjang 48 cm. Terima kasih Rabb, atas segala karunia dan kekuatan serta kesabaran yang telah Engkau berikan kepada hamba.
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. ^_^