Saya adalah ibu rumah tangga dengan 3
orang anak. Suami bekerja di sebuah perusahaan swasta nasional di Jakarta
Utara. Hari Minggu ini kami sekeluarga menikmati akhir pekan di rumah saja. Biasanya kami menghabiskan hari libur dengan
berjalan-jalan ke toko buku atau ke mall. Sesekali kami sekeluarga menonton
film di bioskop.
Pagi ini Syifa, 12 tahun dan Hikmal, 8
tahun, anak pertama dan kedua kami masih bermalas-malasan di kamar mereka.
Sedangkan si bungsu Hauzan yang masih berusia 1,5 tahun sudah asyik dengan
mainan barunya.
Seperti biasa, saya sudahberkutat dengan
pekerjaan rumah tangga. Walaupun begitu saya sudah rapi dan berdandan dengan
memakai Ponds Age Miracle setelah mandi tadi. Ketika asyik menyiapkan sarapan
di dapur, suami menghampiri saya. “Masak apa bu?” tanyanya.
“Mau bikin nasi goreng.” Jawab saya
sambil mengiris bawang merah. “udah lapar ya?”
“Saya aja yang masak deh,” ujarnya
sambil mengambil wajan dan meletakkannya di atas kompor. Setelah itu dia
menyalakan kompor dan mengambil pisau dari tangan saya. saya agak bingung,
karena sebelumnya suami saya jarag sekali masuk ke dapaur untuk memasak seperti
ini. Mungkin hanya beberapa kali ketika saya sakit. Tappi sekarang dia ingin
memasak nasi goreng untuk kami? Dengan sedikit ragu saya memberikan pisau dan
bumbu nasi goreng yang sudah saya siapkan pada suami.
“Udah, ibu temenin Hauzan aja sana.” Dia
berusaha meyakinkan saya. saya setuju, akhirnya saya ke ruang keluarga untuk
menemani Hauzan. Beberapa menit kemudian Syifa dan Hikmal ikut bergabung dengan
saya di ruang keluarga.
“Kenapa bukan ibu yang masak?” tanya
mereka kompak, ketika melihat sang bapak bergaya koki handal di dapur.
“Bapak pengin bikin nasi goreng ala chef
katanya,” canda saya. Anak-anak terseyum dan menghampiri bapaknya yang sedang
asyik di dapur. Selanjutnya mereka terlihat asyik membantu sang bapak di dapur.
Menata piring dan sendok di meja makan.
Setengah jam kemudian nasi goreng ala
chef Syarmi pun selesai. Aromanya menghampiri hidung saya. Hhmmm... so yummi...
“Bu, ayo kita makan,” ajak anak-anak
bersemangat. Saya segera menggendong Hauzan ke meja makan dan duduk di samping
suami. Di meja makan sudah terhidang nasi gorwng lengkap dengan telor dadar dan
telor ceplok. Ada mentimun, dan tomat yang sudah diiris sebagai
lalapannya.
“Nih,” suami menyuapkan nasi goreng ke
mulut saya. Pipi saya memerah, karena sebelumnya tidak pernah dia melakukan
ini.
“Cie...cie...” goda Syifa dan Hikmal.
“Ih, gak apa-apa lagi, ini kan istriku,”
ujar suami sambil memberikan suapan selanjutnya. Akhirnya kami pun sarapan
sambil digoda oleh anak-anak. Ah sungguh momen ini adalah miracle moment dalam
kehidupan pernikahan kami.
Karena suami saya bukanlah tipe suami
romantis yang biasa memberikan hadiah atau kejutan. Suami saya adalah seorang
laki-laki yang pendiam. Walau begitu dia sangat perhatian kepada anak dan
istrinya. Harapan saya akan ada miracle moment-miracle moment lainnya setelah
ini. *
*Tulisan ini saya ikutkan dalam lomba I'm Share My Miracle Moment With Ponds di Page FB Ponds Indonesia
*Tulisan ini saya ikutkan dalam lomba I'm Share My Miracle Moment With Ponds di Page FB Ponds Indonesia
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. ^_^