Pagi ini, pukul 9.00 WIB saya dan
suami berangkat menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS) RW 21 Pesona Anggrek,
Harapan Jaya, Bekasi Utara. Sebagaimana kita ketahui hari Minggu ini adalah
hari yang paling menentukan bagi kehidupan berdemokrasi di Bekasi tempat saya
tinggal.
Sengaja saya memilih berangkat agak
sedikit siang, agar tidak mengantri terlalu lama. Benar saja, ketika saya
sampai di TPS, hanya ada sepasang suami istri tetangga saya yang menunggu
giliran untuk menentukan hak pilihnya. Sementara puluhan kursi yang disiapkan
panitia untuk mengantri terlihat kosong.
Setelah bertegur sapa sebentar, saya
pun memberikan kartu tanda pemilih pada petugas pendaftaran. Sambil menunggu,
saya dan tetangga saya tadi berbincang ringan, mulai dari sepinya TPS ini
hingga tentang calon pemimpin yang akan kami pilih.
Menurutnya tidak banyak yang dia harapkan dari pemimpin kota
ini. Sebagai warga dia hanya ingin tempat tinggal kami lebih aman. Jalan-jalan
diperbaiki. Untungnya semua itu sedang dilaksanakan pembangunannya. Hanya saja
sebuah pertanyaan kemudian muncul. Kenapa baru sekarang jalan-jalan diperbaiki?
Padahal sudah dari beberapa tahun lalu wacana perbaikan jalan ini dikemukakan.
Satu lagi yang diinginkannya, semoga pemerintahaan yang baru benar-benar menepati janji mereka saat
berkampanye. Pendidikan gratis untuk sekolah anak-anak hingga SMA.
Selanjutnya sepasang suami istri itu pun dipanggil
untukmemberikan hak pilih mereka. Berikutnya saya dan suami juga memberikan hak
suara. Tak sampai lima menit, kami sudah memilih calon pemimpin kota tercinta
ini.
Jujur saja agak sedikit sulit bagi
saya menentukan pilihan. Karena kurangnya informasi yang saya dengar menyangkut
para calon walikota tersebut. Entah karena saya yang lebih banyak di rumah,
atau memang mereka tidak begitu aktif memperkenalkan diri mereka pada
masyarakat.
Saya mendambakan pemimpin negeri ini
khususnya Bekasi adalah seseorang yang benar-benar jujur, amanah dan mengerti
serta mau melayani masyarakat. Mungkin sudah bukan rahasia lagi bagi warga
Bekasi bahwa kepemimpinan yang lalu
bermasalah dengan hukum menyangkut kinerjanya. Semoga hal itu tidak
terjadi lagi setelah ini.
Saya membayangkan ke depannya Bekasi
benar-benar menjadi kota Ikhsan seperti slogannya selama ini. Sepanjang
pengetahuan saya Ikhsan sendiri artinya adalah baik. Kota yang benar-benar baik
dari segala tatanan. Baik dalam pemerintahan, penataan kota, perekonomian masyarakat , pendidikan dan
kesehatan.
Setelah selesai memilih, saya dan
suami pun kembali ke rumah. Sekitar dua puluh meter menuju rumah, saya
berpapasan dengan salah seorang tetangga. Iseng saya bertanya.
“Udah nyoblos Bu?”
“Nanti saja Bu, agak sianga dikit.
Males ngantri,” sahutnya. Saya jelaskan bahwa saat itu tidak banyak yang
mengantri di TPS. Setelah itu saya langsung berjalan ke rumah. Saya jadi berpikir, jangan-jangan ibu itu hanya beralasan untuk tidak memberikan hak pilihnya pada hari itu.
Setelah shalat zuhur, saya
mengahadiri undangan Khitanan. Acaranya tidak jauh dari TPS tempat saya
memilih. Saat saya lewat, saya perhatikan TPS masih kosong. Iseng saya bertanya
pada panitia Pilkada.
“Udah selesai ya Pak? Sepi banget?”
“Iya nih Bu, yang datang nggak
sampai setengahnya,” sahut Pak Junaodi salah satu Panitia. Sungguh miris
mendengar kata-kata itu. Saya ingin tahu berapa jumlah pemilih seharusnya di
TPS ini. Ternyata berjumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS saya berjumlah
408 orang. Sementara yang hadir dan menggunakan hak pilih mereka hanya 174
orang saja.
Sungguh angka yang sangat
menyedihkan. Saya bertanya dalam hati kenapa para pemilih tidak menggunakan hak
pilih mereka? Apakah mereka sudah pesimis dengan calon pemimpin yang ada? Apa
karena mereka tidak peduli dengan pemilihan pemimpin ini? Atau karena alasan
lain? Entahlah.
Ketika saya mencoba bertanya pada
tetangga yang tidak menggunakan hak pilihnya. Jawabnnya ternyata tambah bikin
hati saya miris. “Males Bu, buat apa. Toh kita tetap begini-begini aja.”
Saya benar-benar miris
mendengarnya. Sudahlah, toh pilkada hari ini sudah selesai. Jadi tak ada
gunanya juga saya meminta mereka menggunakan hak pilihnya. Semoga saja pilkada
berikutnya para pemilih ini mau menggunakan hak pilih mereka.
Saya berharap agar pemimpin yang
terpilih, benar-benar sesuai dengan aspirasi masyarakat Bekasi. Saya ucapkan
selamat bagi calom walikota terpilih. Amanah Allah di tangan Anda. Semoga Anda
tidak menyia-nyiakan amanah ini. [NS] *
Nelfi
Syafrina
Bloger
Bekasi. Tinggal di Bekasi Utara.
Balik lagi, yang diperlukan perbaikan. :)
ReplyDeletemasyarakat pada akhirnya antipati terhadap Pilkada karena terkadang perubahan yang dibawa oleh mereka yg terpilih tidak terasa ya? Mereka akhirnya berpikir, siapa pun yang terpilih toh sama saja :D
ReplyDeleteSemoga Bekasi mengalami banyak perubahan baik lewat Pilkada kali ini :)
Aku juga ikut memilih kemarin, selain berharap perbaikan di segala bidang, ssstt... diam-diam aku juga menyimpan satu keinginan supaya jalan depan rumah kami (Perum Bumi Bekasi Baru) segera ditinggikan agar banjir enggak bolak-balik bikin resah.:)
ReplyDelete@ Uni Erna : bener banget! :)
ReplyDelete@ Mas Iwok :betul mas Iwok. aamiin untuk doanya :)
@ kak wiek : aamiin.. mudah-mudahan didengar oleh pemimpin terpilih ya :)
BTW ikutan yuk kak Wiek, biar rame :D
Jadi pada pesimis gitu yak? Siapapun yang terpilih semoga membawa kebaikan. Aamiin :)
ReplyDeleteSelamat kepada wali kota yang terpilih. Semoga janji-janji yang dilontarkan bisa diwujudkan. :)
ReplyDeleteAtau mungkin dari segi track record, calonnya kurang menjanjikan?
ReplyDelete@ Mbak Fita : begitulah :(
ReplyDelete@ Umi Haya. Aamiin
@ Mbak Dee : Mungkin juga :D
Lhoooo? Aku baru tahu kalau Pilkada di Bekasi tidak seriuh di Jakarta. Sepi banget ya, Mbak. Tapi memang di TV beritanya juga nggak banyak ya. Pantas, warga nggak terlalu banyak tahu tentang calon pemimpinnya.
ReplyDeletekeknya di tempatku juga sepi ...
ReplyDelete@ mbak Nunik : kayaknya memang tidak terdengar gaungnya di TV :(. ada sesekali muncul di running teks.
ReplyDelete@ Mbak Ichen : ternyata sama ya :(
Di tempat lain, katanya malah ada pemilihan yang dimenangkan oleh kotak kosong.
ReplyDeleteYang rame kalau calonnya memang sesuai aspirasi masyarakat.
Salam sehati
begitulah mas eko. terima kasih sudah berkunjung ya. ^_^
Delete