“Peduli mukena bersih” demikianlah tulisan yang aku baca di sebuah mukena. Mukena itu sedang digunakan oleh beberapa orang wanita di musalla sebuah pusat perbelanjaan. Aku perhatikan terdapat tiga atau empat buah mukena dikenakan oleh ibu-ibu yang sedang menunaikan kewajiban salatnya di musalla ini. Saat itu aku juga akan menunaikan salat seperti mereka.
Kebetulan aku lupa membawa mukena dari rumah.
Karena aku membawa tas yang berbeda dari tas yang kugunakan biasanya. Mukena
yang biasa kubawa berada dalam tas itu. Akhirnya selesai wudhu, aku mencari-cari
mukena milik musalla ini. Ternyata mataku tertuju pada tulisan yang ada di
mukena itu, tulisan itu cukup menarik perhatian, karena di samping mukenanya
yang berwarna ungu, tulisan pada mukena itu berwarna ungu tua. Sangat kontras
dengan mukena lain yang biasa kita gunakan. Biasanya di setiap musalla mukena
itu berwarna putih kusam dan kotor, demikian yang sering kulihat di pusat
perbelanjaan dan tempat umum lainnya di Jakarta dan sekitarnya.
Mungkin memang hal itu yang ingin disampaikan
oleh pemiliknya atau seseorang yang membuat mukena itu, agar semua orang yang
salat di sini bisa peduli degan kebersihan mukena musalla yang digunakannya. Pandangankupun beralih kepada mukena lain, yang sedang digunakan
ibu-ibu lain untuk salat. Beberapa di antaranya terlihat sangat sangat kotor.
Banyak noda bekas bedak, lipstick dan noda lainnya di bagian wajah mukena
tersebut.
Sangat kontras memang dengan mukena yang
berwarna ungu itu. Aku berpikir, alangkah indahnya jika di setiap musalla di
tempat umum seperti ini mereka para pegawai atau setidaknya para relawan
bersedia mencuci dan mengganti mukenah itu setiap paling tidak dua atau tiga hari sekali.
Seperti yang kita tahu bahwa saat salat itu kita menghadap Allah, rabb alam
semesta. Bagaimana mungkin kita menghadap Tuhan dengan keaadaan yang tidak
bersih seperti itu?
Dalam pikiranku apakah setiap tempat
umum tidak berpikir untuk memberikan kenyamanan beribadah kepada pengunjungnya?
Kalau mereka menyediakan musalla tentu seharusnyalah mereka menyediakan
fasilitas yang baik untuk musalla tersebut. Entah bagaimana di tempat lain.
Tapi hal ini yang sering kutemukan di tempat umum di sekitar Jabodetabek. Tapi
aku masih bersyukur di mall yang sedang kukunjungi ini masih ada fasilitas
musalla-nya. Karena pernah beberapa kali
aku kesulitan mencari musalla di tempat perbelanjaan terbesar di Jakarta ini.
Setelah beberapa saat menunggu, seorang ibu
yang mengenaka mukena ungu itu selesai dari salatnya, dia menyodorkan mukena
itu padaku. Mungkin si ibu sudah maklum kalau aku sedang antri menunggu mukena
karena tidak bawa mukena. Mengapa kubilang antri, karena bukan aku saja saat
itu yang sedang menunggu mukena ini. Masih ada beberapa wanita lain yang juga
menunggu giliran untuk bisa menggunakan mukena yang sama. Mungkin karena alasan yang sama
denganku. Wanita-wanita itu melihat dan menginginkan mukena bersih untuk
digunakan dari pada mukena kotor yang ada di musalla itu.
Sambil
tersenyum dan berterima kasih, akupun mengenakan mukena itu. Hmmm wangi khas
pewangi pakaian tercium dari aroma mukena ini. Dan setelah kuperhatikan dengan
seksama, tidak ada kotoran atau noda di mukena ini. Aku berpikir mungkin mukena
ini baru hari ini atau kemarin disumbangkan untuk musalla ini. Karena wanginya
yang masih sangat terasa.
Ketika
menggunakan mukena ini, salatku pun menjadi lebih khusu’. Mukena yang bersih
dan wangi akan membuat kita merasa nyaman dalam beribadah, demikian yang aku
rasakan. Andai saja seluruh umat muslim di negeri ini melakukan hal yang mulia seperti ini.
Sesampai di
rumah, karena penasaran dengan mukena yang tadi kugunakan di musalla mall, aku pun
segera menulis tentang hal ini di blogku. Beruntungnya aku, setelah beberapa
hari kemudian seseorang dari donatur Peduli Mukena Bersih ini mengunjungi
blogku dan meninggalkan nomor telepon mereka. Mereka berharap akan banyak orang
lain yang bisa berpartisipasi dalam kegiatan mereka ini.
Beberapa waktu
kemudian aku ternyata juga menemukan mukena yang berjudul sama di mall yang
berbeda. Alangkah bersyukurnya aku, karena semakin hari kegiatan mereka semakin
berkembang. Apalagi setiap aku melihat mukena itu di manapun mallnya ( di wilayah
Jakarta dan Bekasi ) pasti akan
kutemukan mukena yang bersih dan wangi seperti kali pertama kulihat dulu.
Aku sangat berterima kasih kepada seseorang yang punya ide kreatif dalam menyumbangkan sesuatu seperti mukena ini. Semoga tidak hari ini saja mukena ini bersih. Aku berharap setiap hari atau setidaknya dua hari sekali mereka mau mengganti mukena ini dengan yang bersih. Selamat kepada penyumbang yang aku tidak kenal ini, semoga amal ibadah Ibu atau bapak di terima oleh Allah, dan bagi kita yang menggunakan mukena ini aku berharap agar kita selalu menjaga kebersihannya. Karena Allah mencintai kebersihan, dan kebersihan itu sebagian dari iman. Jadi jika pergi ke mall saja kita bersih dan cantik, kenapa menghadap Allah rabb kita kita tidak bisa lebih baik dari pada itu. Aku rasa inilah kreatifitas yang paling Indonesia ( Jumlah kata 756) *
Aku sangat berterima kasih kepada seseorang yang punya ide kreatif dalam menyumbangkan sesuatu seperti mukena ini. Semoga tidak hari ini saja mukena ini bersih. Aku berharap setiap hari atau setidaknya dua hari sekali mereka mau mengganti mukena ini dengan yang bersih. Selamat kepada penyumbang yang aku tidak kenal ini, semoga amal ibadah Ibu atau bapak di terima oleh Allah, dan bagi kita yang menggunakan mukena ini aku berharap agar kita selalu menjaga kebersihannya. Karena Allah mencintai kebersihan, dan kebersihan itu sebagian dari iman. Jadi jika pergi ke mall saja kita bersih dan cantik, kenapa menghadap Allah rabb kita kita tidak bisa lebih baik dari pada itu. Aku rasa inilah kreatifitas yang paling Indonesia ( Jumlah kata 756) *
*Tulisan ini diikutkan dalam lomba blog http://angingmammiri.org/lomba-blog-paling-indonesia/
nice ... kena banget :)))
ReplyDeletekunjungan pertama..salam kenal mb..
ReplyDeletesukses kontesnya ya :)
makasih Mbak Risa dan Mbak Erni :) salam kenal juga ya. Yuk ikutan :)
ReplyDelete