Friday, January 31, 2020

Pisang Coksuke

Kamila baru saja selesai membaca buku yang baru dibelikan ayah. Dia lalu meletakkan buku itu di meja belajar. Buku berjudul Kania’s Dream itu membuatnya lapar. Karena dalam buku itu, tokohnya yang bernama Kania, hobi memasak. Jadi Kania bisa memasak apa saja menjadi makanan yang lezat. 
Kamila berjalan ke dapur. Dia lalu membuka lemari makanan. Tidak ada makanan yang bisa dimakannya.  
“Aku bikin sendiri saja ah,” gumam Kamila. Dia lalu berjalan menuju kulkas. Kamila memperhatikan isi kulkas. Terdapat buah-buahan dan sayuran yang sudah ditata rapi oleh Bunda. Lalu ada juga keju dan susu di rak pintu kulkas. Ada telur di bagian atas rak tersebut. 

Thursday, January 30, 2020

Susilo Bambang Yudhoyono

Namaku Susilo Bambang Yudhoyono. Orangtuaku biasa memanggilku dengan panggilan Sus. Aku adalah anak tunggal dari bapak R Soekotji dan Ibu Sitti Habibah. Walau aku anak tunggal, tapi aku diharuskan orangtuaku untuk bekerja keras dan disiplin sejak kecil 
Apalagi ayahku, beliau adalah salah satu prajurit TNI. Beliau mendidikku sangat disiplin. Sedangkan Ibuku, karena beliau adalah anak pendiri Pondok Pesantren Tremas, beliau mendidikku dengan lemah lembut. Jadi, aku dibesarkan oleh orangtua yang tegas dengan didikan islam yang sangat kuat. 

Wednesday, January 29, 2020

Abraham Samad



Bel tanda pulang sekolah berbunyi. Teman-temanku bergegas berlari keluar kelas setelah kami selesai membaca doa. Demikian juga denganku. Tapi, sebelum kami pulang, beberapa temanku mengambil kapur tulis yang tergeletak di bawah meja wali kelas kami. 
Melihat hal itu, aku pun ikut-ikutan mengambil. Aku mengambil 5 buah kapur sisa berwarna putih itu. Sedangkan teman-temanku ada yang mengambil 5, ada juga yang mengambil 3. Kulihat guru kami hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan kami. 

Tuesday, January 28, 2020

Jangan Merasa Paling Menderita

           Jika kita merasa paling menderita, maka coba simak kisah yang terjadi pada tetangga saya berikut ini. Kami memanggilnya Mama Ya. Beberapa tahun lalu suami beliau meninggal dunia. Beliau berusaha menghidupi 5 anak beliau dengan menjadi coach senam di berbagai klub fitnes tak jauh dari rumah kami. Bersyukur anak anak beliau adalah anak anak mandiri.
           Anak pertama perempuan, sudah bisa membantu ibunya beberes rumah dan memasak. Demikian juga anak kedua dan ke tiga. sedangkan anak ke empat dan ke lima yang masih sangat membutuhkan perhatian ibunya. Karena mereka masih balita dan SD awal. 

Monday, January 27, 2020

Kado Untuk Nenek

           Pagi ini Loli dan adiknya Jo sedang menyelesaikan tugas mereka. Tugas sehari-hari mengumpulkan telur ayam. Ayah Loli peternak ayam. Di peternakan Loli terdapat ribuan ekor ayam. Ada yang untuk diambil telurnya, ada juga yang untuk ayam potong.   
“Tok... tok ... petoook...” terdengar suara ayam gaduh saat mereka memungut telur-telur itu.  
“Ayo Jo, ini sudah hampir jam enam. Kita harus berangkat sekolah! Teriak Loli dari ujung kandang.  
“Iya Kak,” sahut Jo seraya bergegas menghampiri kakaknya. Di tangannya terdapat keranjang yang terisi penuh dengan telur. 
“Aku sudah dapat sekeranjang penuh. Semoga hari ini kita mendapatkan lebih dari dua puluh ribu. Aku ingin membeli sesuatu,” gumam Loli. Ini adalah kandang keempat tempat mereka memunguti telur-telur . 

Proses Kreatif Naskah Seri Tokoh Penakluk

                                            

            Pertengahan tahun 2017 lalu, saya menerima email dari Mas Haryadi. Seperti biasa, setiap saya menerima email dari Mas Hary mau pun editor Tiga Ananda lainnya, pasti saya deg-degan. Karena jika saya menerima email dari editor kesayangan ini, biasanya ada dua kemungkinannya. 
            Pertama naskah yang saya tulis diterima dan yang kedua naskah yang saya tulis ditolak. Nah jadi di mindset saya, semua email dari beliau ini pasti berisi dua hal tersebut. Bersyukur kabar yang saya baca waktu itu adalah penawaran menulis sebuah naskah yang konsepnya sudah dibuat Mas Hary. 

Sunday, January 26, 2020

Ide Fathan


Sudah seminggu ini keluarga Fathan dibantu asisten rumah tangga. Namanya Mbak Nur. Bunda meminta Mbak Nur membantu di rumah karena baru melahirkan adik Fathan. Usia Mbak Nur sekitar enam belas tahun. Dia berasal dari sebuah desa kecil di Blitar. Bunda mengajaknya ke Bekasi, tempat tinggal Fathan dan keluarganya. 
 Minggu pagi ini, Fathan sedang bersepeda di komplek perumahannya. Waktu dia akan mengeluarkan sepeda dari gudang, Fathan melihat Mbak Nur sedang membakar sampah di depan rumah mereka. 

Saturday, January 25, 2020

Kisah Bola Yang Hilang



Khairul dan  Siti tinggal di sebuah desa kecil di pedalaman provinsi Sumatera Barat. Malam ini, ketika semua orang tidur, Siti terlihat mengendap-endap memasuki rumah Khairul. Dia mencari bola yang tadi digunakan Khairul melempar kendinya tadi pagi. Dengan menggunakan suluh, Siti berhasil menemukan bola itu di sudut ruangan rumah Khairul.  
Semua orang di rumah itu tidak mengetahui aksi Siti.  Setelah berhasil mengambil bola itu, Siti segera membawa bola itu dan membuangnya ke Batang Agam. Lalu dia bergegas kembali ke rumahnya. Sampai di rumah Siti segera tidur.