Hari ini hari wisuda atau hari kelulusan Hikmal dari SDIT Al Muchtar Bekasi. Pagi2 sekali Hikmal sudah rapi dengan pakaian seragam khusus untuk wisudanya.
Karena harus datang lebih awal, maka saya pun mengantar Hikmal ke sekolahnya lebih awal.
Ketika sampai di sekolah, Hikmal berpesan agar saya tidak telat datang ke acara wisudanya nanti. Tentu saja saya mengangguk cepat.
Jam delapan saya pun berangkat ke acara wisuda Hikmal. Acara pun dimulai dengan khidmat.
Saya terharu melihat Hikmal dan teman2nya terlihat sudah sangat "dewasa". Enam tahun lalu mereka masih sangat imut. Masih sering merengek minta ini dan itu. Tapi sekarang, mereka seolah sudah sangat mandiri.
Kenangan waktu dia memulai pendidikan dasarnya di SD ini pun kembali menyeruak di pikiran saya.
Betapa waktu cepat berlalu. Banyak cerita Hikmal mengenai guru dan teman2nya. Tapi hanya beberapa yang benar2 saya ingat. Dan saya pikir tidak akan pernah saya lupakan.
Salah satunya adalah ketika suatu hari saya memeriksa kuku Hikmal. Waktu Hikmal kelas 3 SD. Biasanya saya yang memotong kuku putera saya itu. Tapi begitu saya lihat, kukunya ternyata sudah dipotong. Ketika saya tanya siapa yang memotong kukunya, Hikmal mengatakan bahwa Pak Uhi, salah satu gurunya yang memotong kukunya.
Sejak saat itu beberapa kali ketika saya lupa memotong kuku Hikmal, maka Pak Uhi selalu memotong kukunya. Bukan kuku Hikmal saja yang dipotong oleh pak Uhi. Tapi hampir semua kuku murid2nya yang lain.
Menurut cerita hikmal, jika hari itu ada pelajaran Tahfiz yang diajarkan Pak Uhi, maka pak Uhi pasti memeriksa semua kuku muridnya. Yang kedapatan kukunya panjang, maka akan langsung dipotong oleh pak Uhi. Ternyata Pak Uhi tidak memukul tangan anak2 ketika kuku mereka panjang. Tapi langsung bertindak dengan membantu memotong kuku mereka.
Saya jadi ingat, dulu sekali, waktu Syifa, kakak Hikmal masih SD, pak Uhi juga pernah beberapa kali memotong kuku Syifa.
Betapa saya sangat terharu dengan perhatian guru seperti Pak Uhi. Hal ini mungkin sepele. Mungkin saja anak2 tidak begitu menyukainya. Karena merasa malu jika kuku mereka dipotong oleh gurunya. Hikmal juga merasakan itu. Dia malu kalau pak uhi memotong kukunya. Jadi dia berusaha ingat untuk selalu memotong kuku tiap pekan.
Tapi saya yakin perhatian Pak Uhi pada mereka akan terus mereka kenang. Akan menjadi kenangan paling indah bagi mereka. Saya yakin, memotong kuku yang sepele itu adalah bagian dari menjaga kebersihan diri mereka.
Semoga mereka selalu ingat bahwa mereka harus selalu bersih baik lahir mau pun batin di mana pun mereka berada.
Semoga Pak Uhi dan keluarga selalu sehat selalu dalam lindungan dan rahmat Allah SWT di mana pun bapak berada.
Terima kasih tak terhingga kepada semua guru2 Hikmal selama di SDIT Al muchtar. Mohon maaf atas kesalahan Hikmal. Doakan Hikmal bisa menjadi pemimpin yang shalih seperti yang bapak ibu guru ajarkan.
Semoga semua ilmu, kebaikan dan perhatian ibu dan bapak menjadi pahala dan mendapat balasan terbaik dari Allah SWT. Aamiin YRA
Saturday, June 13, 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Selamat ya buat hikmal sudah di wisuda
ReplyDelete