Wednesday, November 5, 2014

TIK Penting Untuk Siswa SD, Tapi...




            “Bu, bantu kirimin cerpennya ya?” atau “Bu, cerpennya saya kirim ke email ibu dulu. Nanti kalau ibu sudah selesai membacanya, tolong kasih masukan ya Bu,” demikian beberapa ucapan murid-murid saya setelah saya selesai mengajar.
            Saya seorang guru ekskul menulis di sebuah SDIT di Bekasi. Menurut saya penggunaan fasilitas IT bagi siswa di ekskul menulis merupakan sebuah keharusan. Pertama saya memberikan materi teori kepada siswa saya dengan menggunakan Infocus. Jika menggunakan benda ini tentu saja saya harus menggunakan PPT yang sudah saya siapkan di laptop saya.

            Setelah materi teori saya berikan dalam beberapa kali pertemuan, selanjutnya masuk ke praktik. Praktik dilakukan tentu saja di laboratorium komputer. Jika sudah masuk praktik, maka semua siswa saya akan berhadapan dengan komputer setiap hari Sabtu, sesuai jadwal ekskul menulis.
            Untungnya semua siswa saya sudah bisa mengoperasikan komputer, khususnya Microsoft Word. Karena pelajaran TIK masuk ke dalam kurikulum sekolah.  Jadi saya hanya menambahkan sedikit pengetahuan yang berhubungan dengan dunia menulis.
            Memangnya ekskul menulis harus di komputer? Tentu saja tidak harus. Saya hanya memanfaatkan fasilitas sekolah saja. Apalagi siswa saya lebih menyukai praktik di komputer langsung ketimbang menulis di kertas. Alasan mereka beragam.
            “Kalau di komputer bisa menghemat kertas Bu.”
            “Saya nggak bisa menulis cerpen kalau nggak di komputer Bu. Semua cerita yang udah ada di kepala saya jadi hilang.”
            “Tulisan saya jelek Bu. Kasihan, nanti Ibu nggak bisa baca.”
            Demikian beberapa alasan siswa-siswa saya. Bahkan mereka mengatakan, “jika ibu mengizinkan, kami bawa laptop sendiri aja deh. Atau kami nulisnya di Note aja ya Bu.”
            Kalau sudah begitu, lebih baik saya mengajak mereka menulis di laboratorium komputer. Siswa-siswa ini bahkan lebih mengerti dari pada saya tentang beberapa cara menggunakan MS Word yang tidak biasa saya gunakan ketika menulis.
            Setiap pekan, saya memberikan materi praktik yang berbeda kepada murid-murid saya. Namanya anak-anak, saat menulis, mereka tidak bisa fokus selama satu jam penuh. Awalnya saya jelaskan materi hari itu selama 10 menit. Selanjutnya saya tugaskan mereka membuat sebuah tulisan fiksi sesuai dengan materi yang saya berikan. 
                                              Sebagian siswa saya sedang asyik menulis cerpen
            Ada yang langsung memulainya, ada juga yang bertanya sama temannya. Atau mengintip tulisan temannya dulu. Ketika mereka sudah mulai menulis, mereka hanya bisa fokus paling lama setengah jam. Setelah itu, kelas akan riuh oleh canda mereka. Jika sudah begini, saya segera memeriksa tulisan mereka. Sebelumnya saya selalu mengingatkan siswa saya agar tidak lupa menyimpan cerpen yang mereka tulis ke dalam sebuah USB. Saya memang mewajibkan siswa saya membawa USB setiap pekan.
            Tidak perlu USB mahal atau yang memiliki kapasitas banyak. Cukup yang bisa menampung beberapa cerpen mereka saja. Cerpen itu nanti akan mereka selesaikan di rumah. Jika sudah selesai, saya meminta mereka mengirimnya ke email saya.
            Saya selalu meminta siswa saya agar meminta bantuan orang tua mereka untuk mengirim email kepada saya. Karena saya tahu, anak-anak usia 13 tahun ke bawah, belum diizinkan membuat email. Kalau pun mereka membuat email atas nama mereka sendiri, saya pastikan orangtuanya yang menyimpan pasword email tersebut. Agar para orangtua siswa bisa menjaga anak-anak mereka dari kemungkinan kejahatan dunia maya.
            Beberapa kali saya meminta siswa saya untuk mengikuti lomba cerpen yang saya baca di internet. Kadang mereka sendiri yang mengatakan kepada saya bahwa ada lomba menulis di sebuah majalah anak atau penerbit buku anak. Jika sudah begitu, biasanya tema yang saya berikan, saya pending dulu. Saya minta mereka menulis cerpen dengan tema yang ditentukan panitia lomba. 
            Saya akan membantu mereka mencari ide sesuai tema melalui berbagai cara. Kadang saya meminta mereka membaca buku, mencari ide tulisan di internet, TV, majalh dan lainnya. Saya menekankan pada siswa saya untuk tidak melakukan plagiasi. Saya jelaskan kepada mereka maksud dari kata plagiat. Menyalin tulisan seseorang di internet, buku dan majalah sama persis atau sebagian itu termasuk plagiat. Kecuali kita mencantumkan tulisan yang kita kutip. Saya jelaskan juga bahwa jika mereka melakuka plagiasi, maka mereka akan mendapatkan hukuman penjara. Karena hal itu diatur dalam hukum di negara kita.
            Siswa saya juga memahami, ide menulis cerita bisa saja mirip dengan yang pernah mereka baca di buku, TV, majalah atau internet. Tapi cara penulisan ide itu pasti berbeda pada setiap orang. Saya juga menekankan kepada siswa saya agar waspada dan selalu berhati-hati dalam menggunakan internet atau gadget yang mereka miliki. 
                                Salah satu balasan email saya ke siswa yang baru mengirim cerpennya.
            Sebagai penutup, menurut saya, penggunaan TIK di Sekolah Dasar sangat penting, tapi dengan pengawasan guru dan orangtua. Orangtua dan guru diharapkan mengarahkan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi kepada semua siswa secara positif. Dampingi anak-anak ketika menggunakan alat-alat TIK.[]

*artikel ini diikutsertakan pada lomba menulis #BloggerIndiTIK

6 comments:

  1. Anak sekarang lebih adaptif ketimbang orang dewasa. Jangan sampai kecolongan gara-gara orang tua gaptek teknologi. Heee.
    Salam edukasi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul pak. Orang tua dan guru harus lebih banyak cari informasi tentang TIK. Makasih sudah mampir ya Pak. :)

      Delete
  2. Artikel yang bermanfaat buat dunia pendidikan dalam pemanfaatan TIK.
    Salam penuh perjuangan ,,,semoga sukses !
    http://iwansmtri.blogspot.com/2014/10/tik-jadi-sahabatku-dalam-mencerdaskan.html

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sukses juga ya Pak. Terima kasih sudah mampir. :)

      Delete
  3. wah,..sangat inspiratif dengan siswa yang masih berusia dini...

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung. ^_^