Sudah memutuskan untuk menjadi penulis? Kalau begitu, ayo
mulai menulis. Pertama, pilihlah genre tulisan yang akan kamu tulis. Menulis
fiksi atau non fiksi. Untuk dewasa atau anak-anak.
Jika memilih fiksi, bisa dibagi lagi, menulis novel atau
cerpen. Biasanya kalau cerpen bisa dikirim ke media. Novel bisa dikirim ke
penerbit. Setelah menentukan pilihan. Fokuslah pada pilihan tersebut.
Memang sih, banyak penulis yang multitasking. Bisa menulis
semua bidang. Tapi yakinlah, sebagai pembelajar, sebaiknya kamu fokus dulu pada
satu pilihan saja. Misalnya menulis novel. Pelajari dulu teknik menulis novel.
Lalu implementasikan dalam sebuah karya.
Mintalah seseorang untuk membaca novelmu terlebih dahulu
sebelum kamu mengirimnya ke penerbit. Terima masukan dari pembaca pertama itu.
kalau perlu revisi sesuai sarannya. Karena, biasanya pikiran pembaca pertama
itu mewakili pikiran pembaca selanjutnya.
Setelah itu, baru kirim ke penerbit, lengkap dengan
sinopsis dan tentang penulis. Tentunya naskahu dikemas semenarik mungkin.
Usahakan untuk mengurangi kesalahan EYD. Pastikan naskah yang kamu tulis sudah
sesuai dengan kriteria penerbit yang kamu tuju. Menyangkut jumlah halaman dan
gendre yang mereka terima. Pastikan juga naskahmu tidak ‘keriting’. Maksudnya,
ketika naskahmu diterima redaksi, naskahmu enak terlihat. Dan membuat editor
ingin membacanya.
Tentunya, setelah editor ingin membaca naskahmu.
Kemungkinan naskahmu diterbitkan akan lebih banyak.
Kenapa harus fokus pada novel saja? Kenapa tidak bisa
multitasking? Sebenarnya bisa sih. Hanya saja, fokus pada salah satu akan
membuatmu maksimal mengerjakannya. Karena menulis novel dan cerpen berbeda.
Ketika kamu menulis novel, kamu bisa bermain kata dan mengeksplore alur. Alur
di novel juga bisa kamu kembangkan sedemikian rupa. Tapi di cerpen, kamu harus
fokus pada satu konflik saja. Alurnya pun harus disiasati singkat karena
keterbatasan halaman.
Sepanjang
pengalaman saya, seorang yang memutuskan menulis novel, agak sedikit kesulitan
menulis cerpen. Demikian juga sebaliknya. Karena saya mengalaminya juga. Hal
ini bukan tidak mungkin dihilangkan. Tentunya dengan belajar dan terus melatih
diri. Sehingga kelak, kamu bisa menjadi penulis cerpen mau pun penulis novel.
Selamat
menulis dan teruslah menulis. Ohya, tips ini khusus untuk penulsi pemula ya.
karena seiring dengan waktu dan semakin bayak latihan, kemampuan menulis cerpen
dan novel akan berkembang semakin baik, insyallah. ^_^
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. ^_^