Monday, March 4, 2013

Tips Membuat Fabel dari Eyang Djoko Lelono


Sekedar 'tip' untuk menulis 'fabel' :

1. Bacalah banyak-banyak fabel yang sudah 'eksis', mungkin yang 'tradisional' lebih baik untuk dipelajari. Kenalilah strukturnya, hingga Anda dapat merasakan bagaimana 'irama' sebuah fabel.
2. Pastikan ide pokok dari fabel Anda, tuliskan kerangka ceritera Anda. 'Biasanya' fabel tokohnya adalah hewan-hewan yang bertingkah laku sebagai manusia. Biasanya fabel mempunyai suatu problem yang kemudian dipecahkan. Biasanya fabel mempunyai pesan 'moral'. Bisa juga Anda menulis kerangkanya terbalik : moralnya apa, cara penyampaiannya bagaimana, jalinan ceritera antar tokohnya bagaimana.
3. Pastikan karakter tokoh-tokoh di ceritera Anda dan bagaimana karakter-karakter itu nanti ikut membangun pesan moral yang disampaikan.
4. Pikirkan bagaimana pribadi karakter Anda ikut menggambarkan pesan moral yang akan disampaikan. Misalnya, kancil itu kecil, gesit, bergerak cepat. Karakternya : licik, suka menipu, banyak akalnya, tetapi besar kemungkinan karena kelicikannya bisa terkena bencana di akhirnya.
5. Dengan berbagai karakter tokoh-tokoh itu, jalinlah sebuah ceritera sehingga kemudian 'moral' dari ceritera tersebut bisa ditampilkan, sebisa mungkin tidak secara verbal.
6. Buat dialog dan gerak gerik semua karakter sesuai dengan fisik dan karakter masing-masing tokoh dalam rangka jalinan ceritera menuju 'moral' ceritera.

Jika semua itu terpenuhi, kemungkinan besar Anda akan menciptakan sebuah fabel yang tidak saja 'hidup' tetapi 'bukan sekedar ceritera'. 
  • Pertanyaan dari Umi Tethy : Tanya guru: boleh gak, sifat hewannya berbeda dengan di alam? Misalnya saya pernah bikin fabel tupai, tapi tupainya gak bisa bedain antara kacang dan batu dalam gelap. Hehe.. Pada protes karena di alam penciuman tupai sangat tajam, jadi gak logis tupai keliru makan batu.
  • Jawaban dari eyang Djoko : Secara karya kreatif, apa lagi sesuai dengan ceritera, bukan masalah, bahkan bisa jadi bumbu yang mak nyoosss ... terutama dalam hal menerbitkan humor! Fabel tidak perlu sesuai dengan keadaan alam sebenarnya ... kalau harus sesuai namanya biologi!
    contoh sinopsis fabel dari saya yang menurut eyang Djoko Lelono bagus... bagus... *ala pak Tino Sidin* ^_^
    1. Singa Lelono mendengar suara merdu. dia berpikir mungkinkah itu suara Sri srigala atau suara Giant Gajah.
    2. Singa mencari tahu asal suara bersama teman-temannya. (Syafri Zirafah, Nissa Kera dan Ulil Ular)
    3. Sampai di rawa yang tak jauh dari hutan, mereka melihat Ratihsoe burung sedang bernyanyi dengan suara merdu. tapi suara yang mereka dengar tadi lebih merdu dari suara Ratihsoe burung. (karena belum ending)
    4. mereka pun melanjutkan pencarian sambil menyusuri rawa. ratihsoe burung ikut bersama mereka.
    5. taklama, mereka bertemu buaya yang sedang berjemur. mereka bertanya pada buaya tentang suara merdu tersebut.
    6. Buaya mendengar suara itu tapi tidak tahu suara siapa, buaya pun ikut mencari.
    7.dst.... endingnya semua binatang yang mereka temui ikut mencari tahu sumber suara merdu. dan mereka menemukan ternyata suara itu berasal dari Erna Merak yang sedang diajarkan bernyanyi oleh kepsek Panda Benny.

*sumber https://www.facebook.com/groups/PenulisBacaanAnak/

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. ^_^