Monday, March 5, 2012

Berbagi Motivasi Menulis Bagi Adik-adik Panti Asuhan se Jakarta Pusat


Hari Minggu 4 Maret 2012, saya bersama 3 trainer Galeri Kelas Ajaib berbagi motivasi menulis kepada adik-adik panti asuhan se Jakarta Pusat. Acara ini diadakan mahasiswa PPM Manajemen Jakarta bersama yayasan anak yang di kelola Kak Seto. Acara dimulai jam 9. 15 wib. Ketika saya sampai di gedung PPM Manajemen yang terletak di dekat Tugu Tani itu, suasana masih sepi. Saya yang datang bersama anak-anak dan suami saya, sengaja berangkat lebih awal agar lebih siap memberi motivasi kepada mereka. Saat itu masih jam 8.30 Wib.
       Ternyata Mas Sokat dan keluarga kecilnya sudah sampai lebih dulu dari saya. Setelah berbincang dengan Mas Sokat, kamipun menuju lantai 2 tempat acara diadakan. Di Sana sudah ada beberapa peserta dan panitia. Setelah memperkenalkan diri kepada panitia, saya dan Mas Sokat bertanya lebih lanjut tentang tema yang akan kami berikan hari ini. Karena seperti permintaan panitia tempo hari, acara ini akan dilanjutkan dengan workshop menulis bagi adik-adik tersebut. Hari ini merupakan acara pembuka bagi kegiatan selanjutnya hingga bulan Juli mendatang.
Sebelum acara dimulai kami diundang oleh salah seorang dosen PPM Manajemen ( Pak Aries) ke dalam ruangannya . Beliau sebagai penanggung jawab acara ini. Menurut beliau, kampus mereka memang selalu mengadakan acara 'turun lapangan' seperti ini bagi mahasiswanya. Mahasiswa memilih melakukan kegiatan berbagi kepada adik-adik panti asuhan se Jakarta Pusat. Kampus memfasilitasinya. Ke depan mereka berharap praktek lapangan bagi mahasiswa mereka ini bisa menghasilkan orang-orang muda kreatif dalam bidang mereka masing-masing.
          Pak Aries juga berterima kasih atas kesedian Galeri Kelas Ajaib menjadi motivator sekaligus trainer bagi calon penulis muda ini. Beliau berharap kerja sama ini terus berlanjut.
Selanjutnya acara motivasi dan diskusipun dimulai. Acara dibuka dengan rekaman video Kak Seto yang mengucapkan selamat belajar bagi adik-adik, beliau berharap adik-adik bisa menjadi seorang penulis kreatif dan memberi pesan positif pada tulisan mereka bagi orang lain. Beliau minta maaf karena tidak bisa hadir, karena sedang berada di Palu. Lalu sesi motivasi menulis dimulai. Pertama Kak Indah Juli memberikan motivasi kepada 30 orang peserta dari berbagai panti asuhan di Jakarta Pusat ini. Peserta yang masih duduk di bangku SMP dan SMA ini terlihat masih malu-malu. Kak Indah memancing mereka dengan beberapa pertanyaan seputar keinginan mereka untuk menulis. Beberapa waktu kemudian, beberapa peserta mulai aktif dan bersemangat untuk bertanya tentang dunia menulis.
          Selesai diskusi dari Kak Indah, selanjutnya kesempatan itu diberikan kepada saya. Walau sedikit nervous dan demam panggung saya mengajak adik-adik itu untuk memperkenalkan diri dulu. Hal ini saya lakukan untuk lebih mengenal mereka. Karena kebetulan tadi mereka belum memperkenalkan diri mereka masing-masing. Selanjutnya saya mencoba membuka imajinasi mereka melalui sebuah cerita. Saya minta mereka membayangkan diri mereka berada dalam sebuah hutan yang luas. Dan selanjutnya saya meminta mereka berimajinasi dengan keadaan hutan, pohon dan buah-buahan dalam hutan itu. Kesimpulannya, ketika menulis sebuah cerita fiksi, mereka bisa berimajinasi sejauh apa yang mereka inginkan.
          Saya juga meminta mereka selalu menulis aktifits mereka dalam sebuah diari, karena semakin biasa mereka menulis, akan semakin mudah mereka menuangkan ide dalam tulisan mereka nanti. Saya juga meminta mereka rajin membaca, karena tidak ada tulisan tanpa membaca sebelumnya. Dengan sering membaca maka akan membuka wawasan dan menemukan hal-hal baru atau ide-ide untuk menulis sebuah cerita.
         Sesi berikutnya disampaikan oleh Mas Sokat. Karena diawal Kak Indah dan saya sudah menyampaikan sedikit teori, saatnya Mas Sokat meminta mereka untuk praktek menulis. Mas Sokat meminta adik-adik itu membuat sebuah cerita dengan tema sepeda. Merekapun bersemangat menulis sebuah cerita. Mas Sokat memberikan waktu 15 menit bagi mereka untuk menyelesaikan beberapa paragraf.
       Setelah selesai dengan tugas dari Mas Sokat, Mas Sokat meminta mereka membaca cerita yang mereka buat. Sungguh menakjubkan dan membuat kami semakin bersemangat untuk melatih mereka menulis, ternyata cerita yang mereka buat cukup menarik. Ada satu hal yang sempat membuat kami menahan napas, ketika Mas Sokat bertanya, "Apakah ada di antara adik-adik yang tidak menulis? Kalau ada silakan tunjuk tangan." Tentunya kami menginginkan jawaban mereka adalah 'tidak ada' Tapi kenyataannya tidak demikian, ada satu orang yang menunjuk tangan. Sontak kami memandang adik itu. Mas Sokat bertanya alasannya tidak menulis. Sambil malu-malu dia menjawab,"saya tidak punya pulpen Kak."
         Olala... saya menarik napas lega, tadi saya sempat berpikir mungkinkah karena dia tidak mau dan tidak bisa menulis? ternyata alasannya karena pulpen tidak punya. Walau miris mendengarnya, saya dan teman-teman lega. Pada dasarnya mereka ingin menulis dan bersemangat menjadi seorang penulis.
         Sesi terakhir yaitu diskusi dan tanya jawab, kami memberikan beberapa buku hasil karya kami kepada adik-adik yang aktif bertanya. Saya memberikan Kania's Dream untuk salah satu peserta yang menurut saya cerita yang ditulisnya tentang sepeda cukup menarik. Setelah itu salah satu panitia menelpon Kak Seto dan meminta adik-adik menyapa Kak Seto melalui telepon yang di dekatkan ke mikropon. Acara berakhir dengan makan siang. Sebelumnya kami mengabadikan kebersamaan kami dalam sesi foto bersama.
        Alhamdulillah, acara berjalan dengan lancar. Dari lubuk hati yang paling dalam, saya ucapkan terima kasih untuk kesempatan berbagi ini kepada Kampus PPM Manajemen dan adik-adik dari panti asuhan se Jakarta Pusat. Khususnya kepada Mbak Dyah yang sudah membuka jalan bagi saya ke dalam dunia baru ini. Sampai bertemu lagi di kesempatan berikutnya. ^_^

2 comments:

  1. Alhamdulillah. Seneeeng banget baca posting ini. Semoga suatu hari daku bisa mengikuti langkah kalian. Semangaaat!

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah... sesuatu Tacik... ayo semangaat... meskipun nervous tingkat dewa, Alhamdulillah aku bisa. Pasti Tacik Ratih lebih bisa secara dah sering berbicara di depan anak-anak. Semangaaat :)

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung. ^_^