Sunday, May 26, 2013

Resensi Buku Anak, Misteri Bunga Matahari



Judul      : Misteri Bunga Matahari
Penulis   : Erna Fitrini
Penerbit  : Dar! Mizan, cetakan 1, tahun 2013
Jumlah Halaman :  140 halaman
Harga      : Rp 35.000,-

Sesuai dengan gendre buku ini Kecil-kecil Jadi Detektif, Misteri Bunga Matahari berkisah tentang seorang anak yang kehilangan bukunya dan berusaha menemukan pencuri buku tersebut. Menurut saya tema cerita yang diangkat penulis tidak biasa. Tentang anak-anak yang hobi membuat tembikar. Belum pernah saya menemukan buku anak dengan tema ini sebelumnya. Dalam buku ini penulis juga menyisipkan beberapa teknik membuat tembikar seperti teknik coiling & pinching,. Pembaca cilik pasti akan mendapat wawasan baru tentang tembikar.

Kisah dimulai dari Afief dan Giana yang sedang latihan membuat tembikar. Mereka akan mengikuti lomba tembikar. Konflik muncul ketika mereka melihat motif bunga matahari yang unik dalam sebuah buku. Afief ingin mengukir motif itu pada tembikar yang akan dibuatnya. Beberapa kali Afief mencoba menggambar motif tersebut, sayangnya pensil Afief selalu patah. Mereka pun jadi bingung. Layaknya anak-anak, mereka berpikir ada ‘sesuatu’ dengan motif itu.
Ketegangan berlanjut ketika Afief mendapat teman baru bernama Bre yang baru pindah ke kampung mereka. Bre anak laki-laki yang misterius sehingga membuat Giana ingin menyelidiki ada apa dibalik sifat misterius Bre. Ada sedikit kekonyolan yang terjadi ketika Giana menyelidiki Bre sehingga membuat pembaca tersenyum di tengah rasa penasaran.
Suatu hari mobil mainan Afief hilang, berlanjut hilangnya buku motif tembikar  milik Afief. Saat itulah Afief mulai ikut menyelidiki kemisteriusan Bre sesuai dengan petunjuk yang diketahui Giana.
Seperti cerita detektf lainnya, pada bab akhir penulis mengungkap pelaku pencurian mobil mainan dan buku motif tembikar. Penulis menambahkan sedikit kejutan dengan hadirnya tokoh idola Afief dan Giana di akhir cerita.
Penulis berhasil membuat karakter Afief menjadi kuat dengan ciri khas sering menarik rambut jabriknya, hobi mengoleksi mobilan diecast, dan membuat tembikar. Demikian juga Giana yang bersifat curigaan terhadap semua hal. Tak ketinggalan dengan Bre yang sangat misterius. Mang Kasep (karyawan di toko tembikar milik orangtua Afief) yang sering tiba-tiba muncul di hadapan anak-anak itu tanpa terdengar derap langkahnya.
Secara keseluruhan novel ini cukup seru bagi saya yang menyukai cerita detektif.  Salah satu keunikan novel ini, judul perbab dibuat dengan menggunakan kata ‘misteri’ di awal semua judul. Seperti  Misteri Buku Hadiah, Misteri Bule Indonesia, dst. Dalam setiap bab juga disertakan satu ilustrasi hitam putih sesuai dengan tema bab yang dibaca.
Satu hal yang terlintas dalam pikiran saya. Andai deskripsi  kota / desa tempat tinggal Afief dan Giana  dideskripsikan dengan detil, pasti pembaca akan bisa menikmati keindahan Plered ketika membacanya.* 

~ Aku pakai motif yang aku suka dan kuasai. Jangan terpengaruh motif-motif karya orang lain ~ Afief

*Resensi ini diikutsertakan dalam lomba resensi Forum Penulis Bacaan Anak 

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. ^_^