Di sini kata kuncinya adalah 'menulis'. Jika Anda penulis, kekanglah
keinginan untuk ikutan membuat ilustrasi picture-book Anda -- kecuali
jika Anda memang salah seorang multitalented person : super dalam
menulis dan super dalam ilustrasi.
Anda dan Ilustrator Anda :
•
Anda 'boleh' punya ide untuk ilustrasi buku Anda, dan untuk itu Anda
boleh berkonsultasi dengan editor/penerbit Anda tentang : ide Anda untuk
ilustrasi dan ilustrator mana yang Anda pilih. Anda juga bisa
berkonsultasi dengan ilustrator Anda -- menge-briefnya, tetapi 'tidak'
menyuruhnya melakukan yang Anda kehendaki. Percayalah, jika Anda bukan
manusia super seperti tersebut di atas, maka seorang ilutrator
profesional kemungkinan mempunyai ide yang lebih baik dan mempunyai
pandangan lebih luas dari Anda (maaf!). Alangkah beruntungnya jika
penerbit yang akan menerbitkan karya Anda juga memiliki seorang 'Book
Designer' dan bukan sekedar ilustrator. Anda pastilah sudah ounya
gambaran tentang bagaimana ilustrasi buku Anda. Untuk itu Anda boleh
membawa 'referensi', contoh ilustrasi atau tata letak yang Anda inginkan
guna berunding dengan ilustrator Anda.
• Hormatilah keprofesionalan
editor dan ilustrator Anda -- Editor punya pertimbangan di luar
pertimbangan keindahan tulisan : mungkin segi marketing, khalayak
sasaran dan bahkan teknik percetakan. Ilustrator punya pertimbangan
hal-hal di luar ilustrasi : tata letak, penataan bidang putih, keenakan
membaca, daya tarik visual dsb. Dalam hal ini termasuk 'gaya' ilustrasi
yang akan ditampilkan : apakah gaya sapuan kuas, ataukah ilustrasi
dengan komputer, ataukah kartun dsb.
Sudah siap untuk menulis?
•
Picture Book memang seharusnya didominasi oleh ilustrasi, walau pun
ruhnya adalah kreasi Anda. Jalan ceritera dan jalurnya ada di tangan
Anda. Tapi yang menampilkan untuk khalayak sasaran adalah ilustrator
Anda. Soal imbalan, terserah keputusan Anda, Editor, Ilustrator Anda
dalam pembagian.
• Dalam hal menulis, tentunya Anda harus menulis
dengan kata-kata seminimal mungkin. Dan ini sesungguhnya tidak sukar
karena : penggambaran tentang situasi adegan, penggambaran tentang
karakter, penggambaran gerakan dan tingkah laku karakter semestinya
sudah ada di dalam ilustrasi. Anda mungkin tinggal membumbui dengan
dialog atau sedikit ulasan tentang adegan yang ditampilkan, menggaris
bawahi perasaan hati, atau hal hal lain untuk mendukung ilustrasi.
•
Pada tahap awal, mungkin tahap Anda menuliskan naskah Anda untuk
dimajukan ke pada penerbit, mungkin Anda bisa menuliskan situasi adegan
dengan keterangan dalam tanda kurung, sebelum Anda menuliskan teks apa
yang Anda inginkan tampil di ilustrasi tersebut. Misalnya :
• (#1.
Padang rumput. Sejuk. Indah. Cerah. Bunga-bunga, burung dan kupu-kupu
menambah keindahan. Keindahan yang puitis. Tapi memberi kesan sunyi.
Singa berdiri dengan muka muram dan bosan).
• TEKS : Hari seindah ini ... kenapa sang Singa muram?
• Harap diingat pula bahwa picture-book biasanya dibacakan oleh seorang
dewasa kepada anak-anak yang belum bisa membaca. Usahakanlah agar teks
seminimal mungkin dan dengan kata kata yang semudah mungkin -- usahakan
pula agar kata-kata tersebut 'memancing' perhatian si pembaca pasif ini
dengan dibantu ilustrasinya, tentunya. Misalnya kata 'muram' bisa
didiskusikan dengan mereka, terutama setelah melihat ilustrasinya (Ih,
kalau muram bibirnya turun ya?). Di sini sang ilustrator bisa juga
membuat nilai lebih dengan menambah hal-hal yang unik, misalnya : ada
burung berebut cacing, ada burung mencari kutu di punggung singa, dsb).
• Tulislah dialog sesuai karakter tokoh yang ada di ilustrasi. Singa,
misalnya, tentunya suaranya gagah, berwibawa, mungkin otoriter -- hal
hal ini bisa ditampilkan dalam ilustrasi tapi juga diperkuat dengan
caranya berbicara. Jika Singa berbicara, kemungkinan kalimatnya pendek,
berwibawa, dan ngga mau kalah. Ular, misalnya, kemungkinan
berbelit-belit dan licik. Kera boleh jadi badut. Dst.
• Jangan
sampai kendur dalam mengendalikan ceritera, beri kesempatan untuk
ilustrator terus memancing agar pembaca membaca terus. Ceritera harus
terus bergulir, terlibat dalam konflik, mencapai puncak dan penyelesaian
yang 'memuaskan'.
• Picture book Anda mungkin akan lebih dahulu
menyelesaikan ilustrasinya, karena Anda harus terus menerus meng-edit
teks Anda agar makin sesuai dengan ilustrasi atau makin pendek, sampai
akhirnya Anda puas untuk menyerahkannya pada penerbit.
• Efek suara, misalnya terguling, kejatuhan batu, tertawa, berjalan dan lain lain bisa tampil dan menghidupkan ilustrasi.
• Humor ringan sesuai dengan khalayak sasaran sangat membantu. Jangan
memaksa diri untuk membuat kalimat yang bersajak -- ini bisa terlalu
mengekang kelincahan kata-kata Anda.
Ini yang memang saya cari. Terimakasih atas postingan berharga ini mbak.
ReplyDeletewah dapat ilmu baru. terima kasih.
ReplyDelete