Tuesday, February 4, 2020

Fatimah binti Muhammad SAW, Sang Pemimpin Surga (4)

Ibu dan Istri yang Shalehah
         Hari baru dalam kehidupan Fatimah pun dimulai. Dia menjadi ibu rumah tangga yang melakukan semua aktivitas ibu rumah tangga. Mulai dari menyiapkan sarapan untuk suaminya hingga mencuci dan membersihkan rumah. Fatimah juga mengolah sendiri roti yang akan mereka makan.
         Hal ini setiap hari dilakukannya. Bahkan ketika dia sudah melahirkan dua orang putra. Putra mereka bernama Hasan dan Husain. Fatimah tentunya bertambah repot dengan kehadiran dua putra yang butuh perhatian. Tapi dia tidak mengeluh. Dilakukannya tugasnya dengan sebaik-baiknya.
         Ali, sang suami sesekali membantu Fatimah jika dia berada di rumah. Ketika dia bekerja atau pergi berperang, maka Fatimah tidak mendapat bantuan dari siapa pun. 
         Suatu hari Ali sang suami melihat Fatimah yang kepayahan melakukan pekerjaan rumah. Saat itu dia menggendong anaknya hasan dan husain. Lalu tangannya yang lain memasak makanan. Ali segera membantu istrinya. Saat melakukan pekerjaan berdua itu, terlintas sebuah ide dalam pikiran Ali.
         “Temuilah ayahmu. Barangkali Rasulullah bersedia memberikan satu orang pelayan untuk membantumu melakukan pekerjaan rumah,” pinta Ali.
         Fatimah pun menurut. Dia pergi ke rumah ayahnya dan mengucapkan salam pada ayahnya. Sayangnya saat itu Rasulullah sedang banyak tamu. Fatimah mengurungkan niatnya meminta pelayan. Dia lalu kembali ke rumahnya.
         Ayahnya yang mulia melihat Fatimah datang dan kembali pergi. Setelah tamu-tamunya pulang, Rasulullah mendatangi Fatimah di rumahnya. Rasul menanyakan apa keperluan Fatimah yang tadi tidak jadi disampaikannya.
         Fatimah malu mengatakan keinginannya. Ali pun menjawab pertanyaan Rasul. Ali menceritakan keadaan Fatimah yang sangat menyedihkanketika melakukan kegiatan rumah tangga. Dadanya merah karena selalu mengangkat air dari sumur. Tangannya melepuh dan bengkak karena menggiling roti.
         “Aku kasihan melihatnya wahai Rasulullah,” Ali mengakhiri ceritanya. 
         Rasul tersenyum dan berkata. “Aku tidak ingin pahala kebaikan yang kalian lalukan dalam mengelola rumah tangga hilang karena diambil oleh pelayan kalian di akhirat nanti. Maukah kalian kuajarkan  sesuatu yang lebih baik dari seorang pelayan?”
         Ali dan Fatimah hanya terdiam.
         “Jika kalian hendak tidur, bertasbihlah sebanyak 33 kali, bertakbirlah sebanyak 33 kali, bertahmidlah sebanyak 33 kali.semuanya berjumlah seratus dalam ucapan. Dan seribu kebaikan dalam timbangan. (pahala)”
         Fatimah merasa malu dengan tindakannya tadi. Dia pun kembali ke rumahnya. Dia bertekad akan melakukan semua pekerjan rumahnya tanpa mengeluh. 


Pemimpin Wanita di Surga
         Suatu hari beberapa orang bertanya pada Rasulullah. “Apakah Fatimah pemimpin wanita di masanya saja wahai Rasulullah?” 
         “Tidak. Fatimah adalah pemimpin wanita sepanjang masa. Dari wanita yang pertama lahir hingga yang terakhir lahir. Jika di a berada di mihrabnya, 70.000 malaikat yang berada di dekatnya, memberikan salam untuknya. Malaikat itu berkata, wahai  Fatimah, Sesungguhnya Allah telah memilihmu dan mensucikanmu. Allah memilihmu dari wanita di seluruh dunia.”
         Di lain hari Rasulullah mengatakan hal yang kurang lebih sama. Ketika Fatimah beribadah dengan khusu’ menghadap Allah, maka cahayanya menyinari para malaikat yang ada di langit. Sehingga Allah berkata kepada para malaikat itu. 
         “Wahai para malaikat-Ku, pandangilah Fatimah, pemimpin hamba-hamba-Ku. Ia beribadah padaKu dan gemetar karena takut padaKu. Ia menghadapkan hatinya untuk beribadah padaKu. Aku telah mengamankan para pengikutnya dari api neraka.”
         Fatimah beribadah kepada Allah, sama seperti ayahnya beribadah kepada Allah. Dia melaksanakan shalat hingga kakinya bengkak. Dia menangisi dosa-dosanya. Dia membaca dan mendengar Alquran sepanjang hari, baik pagi, siang dan malam. Dia melakukan pekerjaan rumah dan merawat anak-anaknya sambil menghafal Al quran.
         Itulah sebabnya Rasulullah mengatakan bahwa Fatimah adalah pemimpin wanita di surga. Semoga kelak kita bisa bertemu dengan pimpinan kita yang mulia ini di surga. Aamiin...


                                              TAMAT

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. ^_^