Alhamdulillah sejak awal Mei 2012, Kepala Sekolah SDIT Almuchtar Bekasi Utara menawarkan kepada saya untuk menjadi guru pembimbing Klub Penulis Cilik di sekolah tersebut. Tentunya dengan senang hati tawaran itu saya terima. Saya berharap dengan ilmu yang sedikit ini, akan lahir penulis-penulis cilik berbakat dari sekolah ini.
Sebelum memulai aktifitas ini, saya bertanya terlebih dahulu jumlah siswa yang akan saya bimbing. Ternyata menurut Kepala sekolah, murid-murid sangat antusias ketika mendengar kabar ini, sehingga hampir sebagian dari murid kelas 3 hingga kelas 5 yang mendaftar di kub ini. "Seratus anak lebih yang mendaftar Bu," ujar Bu Ema wakil kepala sekolah kepada saya siang itu.
Sungguh saya tak percaya dengan jumlah yang cukup besar itu. Perasaan saya campur aduk, antara senang dan bingung. Senang karena semangat dari anak-anak itu, dan bingung dengan waktu yang akan saya butuhkan untuk mengajar mereka.
Saya tidak ingin hanya sekadar mengajar. Saya ingin membimbing mereka satu persatu hingga menghasilkan tulisan yang layak. Mungkin keinginan saya ini terlalu muluk, tapi saya tidak akan menyerah dengan harapan saya ini. Sementara saya hanya bisa mengajar di klub ini hanya pada hari sabtu. Karena pada hari biasa, saya tidak bisa meninggalkan Hauzan putra bungsu saya di rumah sendirian. Saya juga tidak mungkin membawanya ke sekolah. Saya khawatir konsentrasi saya mengajar akan terpecah karena sambil mengawasi Hauzan. Setelah berembuk dengan guru dan kepala sekolah, saya pun sepakat untuk mengajar beberapa sesi. Satu kali pertemuan cukup satu jam. Murid-murid akan dibagi menjadi beberapa kelas. Agar mereka bisa mengikuti pelajaran menulis dengan nyaman.
Pada tanggal 5 Mei 2012, Klub Penulis Cilik SDIT Almuchtar pun dimulai. Alhamdulillah anak-anak sangat bersemangat dan antusias. Sesuai kesepakatan kelas dibagi menjadi 2 bagian. Kelas pertama pukul 8.00 hingga pukul 9.00 dan kelas berikutnya pukul 9.00 hingga 10.00. Untuk sesi perkenalan ini, saya hanya bercerita tentang asyiknya menjadi penulis. Saya meminta mereka membuat sebuah cerita dengan tema bebas. Tema yang paling mereka sukai. Hasilnya sungguh fantastis, dari seratus orang lebih yang datang hari itu, ada sekitar 50-an naskah yang saya baca dan saya nilai cukup menarik. Mereka mempunyai ide-ide yang luar biasa. Saya semakin tertantang untuk mengasah ide mereka itu menjadi sebuah cerita utuh yang layak untuk dinikmati semua orang.
Sampai Sabtu kemarin, sudah 3 kali pertemuan saya membimbing mereka. Jumlah murid memang sedikit berkurang, mungkin karena longweekend. Tapi semangat mereka masih menyala. Sejauh ini saya sudah memperkenalkan kepada mereka tentang mengembangkan ide dengan cara membuat pohon ide yang saya adaptasi dari gaya mengajar Mbak Ichen. Selanjutnya mereka juga saya bimbing untuk membuat karakter / tokoh yang oke dan akan selalu diingat yang saya referensinya saya dapatkan dari guru saya Mas Benny Rhamdani. Masih banyak ilmu yang akan saya tularkan kepada mereka. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada saya. Semoga Allah selalu memberi kesehatan kepada saya agar saya tetap bisa membimbing mereka, dan bisa terus berbagi ilmu kepada yang menginginkannya.
Semoga saya bisa menumbuhkan semangat mereka untuk selalu menulis. ^_^
Sunday, May 20, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kereeen... Salut sama Chef yang satu ini :) Terus semangat, Chef Nelfi
ReplyDeleteaamiin... makasih supportnya yang luar biasa Tacik Ratih... tanpa kalian aku tak mungkin bisa seperti ini. :*
ReplyDeleteSelamat ya, Mbak Nelfi! ^^
ReplyDeletePingin berburu ilmu ke panjenengan, bunda....
ReplyDelete