Tangal 21 April bertepatan dengan hari
Kartini, saya bersama 29 teman penulis wanita lainnya mendapat kesempatan untuk
mengikuti workshop menulis untuk rubrik Gado-gado Majalah Femina. Kami
mendapatkan kesempatan ini melalui sebuah kompetisi. Majalah Femina membuka
kesempatan bagi umum untuk mengajukan diri sebagai peserta workshop ini. Mereka
meminta calon peserta membuat biodata dan memberikan alasan ingin mengikuti
workshop ini. Kesempatan ini terbatas untuk 30 orang pendaftar yang memenuhi
syarat.
Alhamdulillah saya beruntung menjadi
salah satu peserta terpilih. Panitia menelepon saya dan mengatakan bahwa saya
berhak mengikuti workshop ini pada hari, jam dan tempat yang telah ditentukan.
Betapa senangnya saya mendengar kabar ini. “Dress code-nya blue shirt dan jeans
ya Mbak, atau casual gitu deh!” ujar panitia itu di telepon.
Tepat pukul 13.15 wib hari Sabtu itu,
saya sampai di gedung SAE Institute Fx Lifestile X’Enter Sudirman Jakarta.
Acara akan dimulai pukul 14.00 wib. Tapi sebelumnya kami harus registrasi dulu
sebagai tanda kehadiran kami. Saat itu sudah lumayan banyak peserta workshop
yang datang. Saya mengenal sebagian di antara mereka yang datang hari itu.
Mereka adalah teman-teman saya dalam sebuah grup menulis di FB yaitu Grup
Penulis Bacaan Anak. Kami terlibat percakapan seru
sebelum acara dimulai.
Pukul 14.00 wib, acara pun dimulai.
Materi tentang cara menulis rubrik Gado-gado pun dibawakan dengan sangat detil
oleh ibu Angela H wahyuningsih. ( Redaktur Eksekutif Majalah Femina)
Selanjutnya beliau memberikan sesi tanya jawab. Hampir semua peserta workshop
mengacungkan tangan ingin bertanya. Sayangnya hanya beberapa di antara kami
saja yang mendapat kesempatan untuk bertanya karena keterbatasan waktu.
Serunya, setiap peserta yang bertanya diberi sebuah bingkisan cantik.
Ibu Angela memaparkan bahwa menulis
untuk rubrik Gado-gado di Majalah Femina syaratnya cukup mudah. Tulisan harus
berdasarkan fakta atau kejadian yang pernah terjadi, bisa dari pengalaman pribai
atau orang lain. Tulisan disajikan dengan ringan dengan menyelipkan unsur humor
namun sarat hikmah dan menyentuh perasaan. “Ada ‘sesuatu’ yang bisa diambil
pembaca dari tulisan kita,” jelas Ibu Angela.
“Paragraf awal biasanya menentukan
apakah tulisan kita akan dibaca atau tidak, jadi buatlah paragraf awal yang
memukau agar pembaca tertarik membaca tulisan kita.” Demikian tips dari Ibu
Angela.
“Visi Majalah Femina adalah menghargai
wanita, jadi tulisan yang masuk ke redaksi kami harus yang menghargai wanita
juga. Kami tidak menerima tulisan yang menjatuhkan harga diri wanita,” pungkas
Ibu Angela. Terakhir Ibu Angela meminta kami membuat tulisan untuk rubrik ini.
Beliau memberi tenggat selama 2 hari. Ada hadiah menarik bagi tulisan terbaik.
Menurut beliau, majalahFemina juga menerima kiriman tulisan berupa cerpen,
cerbung dan Oleh-oleh ( artikel traveling yang disertai foto pendukung) .
Tak terasa waktu satu jam berlalu dengan
sangat cepat. Setelah acara tanya jawab selesai, acara inipun ditutup dengan
memberikan penghargaan kepada 3 orang peserta yang mengenakan pakaian terbaik (
Best Dress)
Selanjutnya panitia
memberikan kenang-kenangan berupa goody bag dari Majalah Femina. Sebelum
pulang, kami mengabadikan kebersamaan ini melalui foto bersama. Sungguh satu
jam yang sangat berharga. Dari lubuk hati yang paling dalam, saya mengucapkan
terima kasih atas kesempatan ini. Semoga suatu hari tulisan saya akan dimuat di
rubrik Gado-gado ini.
wah senengnya dapat kesempatan seperti ini ya, mbak ...
ReplyDeletemakasih udah berbagi ceritanya :)
makasih juga udah mampir Mbak Risa. Semoga bermanfaat ya. ;)
ReplyDelete