Sunday, May 31, 2020

Jaga Malam

 “Syukurlah, akhirnya Dokter Edi menambah perawat juga,” cerita suster Gita padaku. 
Aku tersenyum mendengarnya. Ada nada lega dalam ucapan suster Gita. Begitu juga yang kurasakan. Akhir-akhir ini kami memang kewalahan menghadapi banyaknya pasien yang dirawat di rumah sakit ini. Walau aku seorang dokter jaga, tapi aku bisa melihat para perawat yang kewalahan melayani pasien. Aku tidak bisa membantu mereka, karena pekerjaanku tak lebih sedikit dari pekerjaan mereka.
Beberapa kali para pasien dan keluarganya komplen karena kurangnya pelayanan perawat. Tentu saja hal itu terjadi karena saat bertugas tak jarang suster itu hanya berdua melayani tiga puluh pasien di ruangan. aku juga ikut bersyukur, akhirnya direktur rumah sakit kami menambah personil perawat. Kuharap setelah ini, tidak ada keluhan lagi dari para pasien.

Sunday, April 5, 2020

Bersabar dan Waspada Menghadapi Penyebaran Virus Korona


Bismillahirrahmanirrahiim...
Assalamualaikum wr wb. Sahabat... 

Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin 
        Hampir 4 pekan ini, ayah dan bunda di wilayah jakarta dan sekitarnya banyak yang bekerja dari rumah. Anak-anak juga belajar di rumah. Menjelaskan tentang virus korona kepada anak-anak agar mereka mau tetap di rumah mungkin susah susah gampang. Karena fitrah anak yang ingin bermain di luar rumah serta bersosialisasi.

       Semoga slide ini bisa membantu ayah bunda bersama ananda dalam menyikapi ujian dari Allah ini. Covid 19 adalah salah satu makhluk Allah sama seperti kita. Kita wajib waspada agar tidak tertular virus ini. Tapi jangan panik. Karena jika kita panik, maka daya tahan tubuh kita akan turun. Sehingga virus jadi mudah menghampiri kita. Untuk itu kita semua harus berada di dalam rumah. Keluar rumah hanya jika terpaksa saja. Misalnya untuk membeli kebutuhan harian. Beli kebutuhan untuk sepekan atau dua pekan sekali, agar kita tidak perlu sering keluar rumah.
       Kegiatan yang bisa kita lakukan di rumah bersama ananda selain pelajaran sekolah antara lain:
      Membaca zikir al matsurat pagi dan petang. Membaca al quran bersama, murojaah hapalan Al Quran.  Mewarnai, menggunting dan melipat kertas, berkreasi memasak makanan di dapur, membuat jus buah bersama, berkebun di halaman rumah, olahraga ringan di teras, membaca buku cerita dan kegiatan bermanfaat lainnya.
  
        Selain itu perbanyak juga bersedekah, dengan membantu tetangga yang terdampak covid19 ini. Misalnya kita bagikan pada mereka sembako. Bisa juga dengan memberi donasi bagi pekerja kesehatan yang sedang membutuhkan bantuan APD untuk kegiatan mereka dalam merawat pasien covid19. Banyak yayasan sosial yang membuka donasi untuk ini.  
      Selalu jaga kesehatan dan ikuti imbauan pemerintah dan ulama untuk melakukan sosial distancing atau menjaga jarak dari orang lain, ya. Selalu memakan makanan yang sehat, halal dan thayyib. Jangan lupa makan buah, sayur, ditambah madu. Minum air putih yang cukup, melakukan olahraga ringan di rumah bersama keluarga. Jangan lupa sering cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir selama 20 detik. 
       Selalu tutup mulut jika bersin atau batuk dengan menggunakan lengan, sapu tangan atau tisue. Selalu berpikiran positif pada ketentuan Allah. 
        Semoga Allah segera menghentikan penyebaran virus korona ini. Aamiin Ya Rabbal Alamiin.... Selalu jaga kesehatan, sabar dan ikhlas dalam menjalani ujian ini ya sahabat...

Keterangan foto tidak tersedia.
Gambar mungkin berisi: ‎teks yang menyatakan '‎Kita sama-sama beribadah pada Allah dengan cara kita masing-masing الله‎'‎
Gambar mungkin berisi: teks yang menyatakan 'Sayangnya kita tidak boleh ber temu. Hanya Allah yang pantas kita Karena kita kamu akan demam batuk dan sesak napas. Kamu harus menghindariku tapijangan takut padaku'



Keterangan foto tidak tersedia.



Gambar mungkin berisi: teks







Monday, March 23, 2020

Masa Orientasi Siswa Sekolah Perawat Kesehatan 2

Hari ini berjalan seperti  kemarin. Selesai shalat isya, acara pengenalan ruang mayat pun digelar. Kami berbaris menuju ruangan itu. malam ini angin bertiup kencang, membuat dingin malam semakin menusuk tulang. Sebelum sampai di ruangan yang dimaksud, kami diminta mengenakan selendang kecil untuk menutupi mata kami. Lalu satu persatu kami digiring berjalan menuju ruangan mayat.
Dadaku berdebar menunggu giliran. Kutarik napas dan meniupkannya untuk menenangkan hati. Tapi rasanya itu tidak membantu. 
“Aku kebelet pipis nih. Aku minta izin dulu aja ya,” ujar salah satu temanku di belakang. Kurasa dia pasti takut, sehingga membuatnya ingin buang air kecil. 

Friday, March 20, 2020

Masa Orientasi Siswa Sekolah Perawat Kesehatan

                                                
 “Huhuhu....,” suara tangisan itu membuatku terbangun. Suara itu begitu jelas terdengar. Sepertinya seorang anak, atau mungkin temanku sedang menangis di ruangan ini. 
Aku memiringkan tubuhku ke arah kanan, kulihat Rita masih tertidur pulas di sampingku. Kutajamkan pendengaran, suara tangisan itu masih ada, tapi kali ini tedengar menjauh. 
“Ah, mungkin ada yang ingin buang air kecil, tapi nggak berani ke kamar mandi,” gumamku. Aku berusaha untuk tidur kembali. Sebelumnya kulirik jam di pergelangan tanganku. Masih pukul 1.00 dini hari. 
Ingin juga rasanya keluar ruangan ini untuk berwudhu. Tapi rasa kantuk yang membandel kembali menyerangku. Sudah beberapa hari ini aku dan 39 orang temanku melakukan kegiatan seharian penuh, sehingga membuat tubuh kami sangat kelelahan di malam hari.

Monday, February 24, 2020

Nurse Station Bougenville 2


“Astaghfirullah alazhim,” gumamku dan berusaha keras menghilangkan pikiran aneh yang menyusup di kepalaku. Aku buru-buru kembali ke nurse station. Aku sangat yakin, wajahku pasti pias saat ini. Tapi aku harus berusaha mengendalikan diri. Jangan sampai Ine dan Sofi mengetahuinya dan ikut berpikir yang aneh-aneh. Bisa-bisa mereka takut dan kami tidak akan tenang melaksanakan tugas sampai pagi.
Untunglah pekerjaanku sudah selesai. Hanya tinggal mengantar formulir ini ke laboratorium. Walau agak gugup, aku berusaha berpikir, bahwa mungkin suara anak-anak yang kudengar tadi, berasal dari lorong lantai 4. Karena malam ini sangat sunyi, jadi suara mereka jadi terdengar jelas hingga ke lantai lima.

Sunday, February 23, 2020

Nurse Station Bougenville 1

                                           
            “Hai!” sapaku pada temanku yang terlihat sibuk menyelesaikan laporan. 
“Hai,” sahut Sarah masih terus asyik menulis laporannya. 
“Sudah jam berapa sih?” gumamnya melanjutkan menulis laporan dengan terburu-buru. 
“Tenang aja, masih jam setengah sembilan kok,” sahutku tersenyum. Malam ini aku bertugas jaga malam di sebuah rumah sakit tempatku bekerja. Rumah sakit swasta yang cukup terkenal di Bekasi.
Walau pun malam sudah kelam di luar sana, tapi di dalam nurse station ini selalu terang benderang. Bahkan kami tidak bisa membedakan malam atau siang ketika berada di sini. Kecuali ketika kami masuk ke kamar pasien, begitu melihat ke arah jendela, baru kami bisa memastikan keadaan di luar sana. Siang atau malam.

Tuesday, February 18, 2020

Cicak Dan Anak Kecoa


Hikmal sedang bermain bersama adiknya Hauzan. Mereka tinggal di sebuah perumahan di Bekasi. Hauzan baru berusia 3 tahun. Hauzan sangat senang memperhatikan cicak di dinding. Setiap melihat cicak, Hauzan selalu menunjuknya dan berseru pada Hikmal. 
“Cicak Bang!” 
“Iya dek, itu cicak. Dia lagi jalan-jalan,” sahut Hikmal. 
“Jalan ke mana?” tanya Hauzan ingin tahu. 
“Ke tempat yang ada makanannya,” jelas Hikmal. 
“Makan apa?” tanya Hauzan lagi. Hauzan memang belum begitu lancar berbicara. Jadi pertanyaannya sangat singkat. 
“Cicak seringnya makan nyamuk,” jelas Hikmal lagi. 
“Nyamuk ya?” Hauzan berusaha meyakinkan pendengarannya.