Monday, October 31, 2016

Kata Mereka Tentang Novel Simfoni Cahaya

       Sentuhan romantisme islami membuat cerita ini terasa manis tanpa harus keluar dari kaidah kebenaran. Pas sebagai bacaan yang selain menghibur tapi juga memberi manfaat. Arumi. E )
       Kisah ini benar-benar mampu menguras emosi, perasaan dan air mata. Tak ingin sedikit pun meletakkan novel ini sebentar saja. Karena sungguh benar-benar penasaran ingin mengetahui kisah akhir... (Nurjannah Taklim)

Sunday, October 30, 2016

Empati

         Saat ini saya mengerti betapa beratnya mengendalikan hati ketika seorang yang kita sayangi harus pergi ke hadapan ilahi. Rasa sedih itu tidak bisa hilang dalam sehari dua hari, bahkan seminggu, sebulan sekali pun. Kecuali saya bisa mengalihkannya ke hal lain. Seperti melakukan kegiatan saya sehari-hari yaitu menulis. 

Wednesday, September 7, 2016

Novel Islami Simfoni Cahaya

       

       Kira-kira 4 tahun lalu, saya mengikuti lomba menulis novel islami Young Adult yang diselenggarakan oleh penerbit Bentang Pustaka. Alhamdulillah saat itu, naskah saya mendapatkan juara ke tiga. Saya mendapatkan hadiah uang dan tablet Lenovo pada saat itu.
           Seperti yang dijanjikan Penerbit Bentang Pustaka, bahwa setiap naskah yang menang akan diterbitkan. Tentunya saya sangat menunggu dan mengharapkan naskah saya ini terbit. Penantian panjang itu insyaallah akan segera berakhir. Naskah saya yang awalnya berjudul Splash Of Aureolin, insyaallah terbit bulan ini. Tapi dengan judul yang lebih Indonesia yaitu Simfoni Cahaya. 

Tuesday, September 6, 2016

Hati-hati Dengan Pujian Terhadap Makhluk

         Saya baru menyadari sesuatu. Seringkali orang tua zaman dulu berkata bahwa ketika anak gemuk atau cantik jangan bilang "wah gemuknya!" Atau "wah cantiknya!" Tapi bilanglah sebaliknya seperti "wah jeleknya!"
        Saya tidak percaya pada mitos ini. Namun sering kali hal yang tidak saya percayai itu terjadi. Ketika anak saya dibilang gemukan sama seseorang, besoknya anak saya sakit. Entah batuk, diare, demam, pilek dan lainnya. 

Wednesday, August 31, 2016

Kateterisasi Jantung

      Tak pernah terbayang oleh saya, bahwa salah satu keluarga saya akan berhadapan langsung dengan yang namanya kateterisasi jantung. Tapi begitulah, Allah memilih saya untuk menjadi keluarga pasien yang menderita serangan jantung. 
       Kejadiannya kurang lebih sebulan yang lalu. Saat ini saya juga masih gemetaran untuk menuliskan kronologinya. Tapi saya persingkat saja. 

Kisah Tiga Butir Permen


           Saya menyebut permen ini sebagai permen support. Tadi, sewaktu memeriksa isi tas, saya menemukan permen ini. Ingatan saya melayang ke beberapa pekan lalu. Saat saya menjadi keluarga pasien di ruang tunggu ICU RS Mitra Keluarga Bekasi. Salah satu keluarga pasien lain memberi permen ini pada saya. Saat itu kami Saling memberi support bahwa semuanya akan baik-baik saja. Padahal sebelumnya kami tak saling kenal. Kami dipertemukanNya melalui sebuah keadaan, sakitnya salah satu anggota kelurga kami.

Monday, July 4, 2016

Serunya Melewati Kelok 44 Menuju Danau Maninjau

          Tak terasa hari ini sudah memasuki 29 Ramadhan. Rasanya sedih Ramdhan sangat cepat berlalu. Semoga Allah menerima semua ibadah yang kita lakukan selama Ramadhan tahun ini. Dan semoga Allah berkenan mempertemukan kita dengan Ramadhan tahun depan dan tahun-tahun berikutnya. Aamiin...
       Seperti yang saya janjikan di postingan bulan lalu, saya ingin berbagi kisah seru perjalanan saya menuju danau Maninjau. 
       Setelah beberapa jam kami menikmati keindahan Lawang Park, kami memutuskan untuk melihat langsung keindahan danau Maninjau dari dekat. Postingan tentang Lawang Park bisa dibaca di sini.
       Perjalanan berliku menuju danau Maninjau pun dimulai. Saya akui, sebagai orang yang lahir dan dibesarkan di Bukittinggi, saya belum pernah sama sekali ke Nagari Lawang ini apalagi ke Danau Maninjau. Ini merupakan pengalaman pertama saya ke sana. Demikian juga dengan suami dan anak-anak.