Wednesday, January 27, 2021

Isolasi Mandiri ( Maret 2020)


Bekasi 20 April 2020 

 

            Sejak bulan Januari 2020 sebuah wabah penyakit yang dinamakan wabah Korona mulai menjadi berita di seluruh dunia. Wabah itu ditemukan menyerang penduduk kota Wuhan, Tiongkok. Virus ini membuat lumpuh saluran napas pasiennya. Pasien yang tertular virus ini akan mengaami demam, batuk dan reak yang susah dikeluarkan hingga sesak napas.

            Makhluk kecil itu berkembang biak di paru-paru penderitanya. Sehingga alveoli paru tidak mendapatkan cukup oksigen yang membuat penderitanya kesulitan bernapas. Cara penyebaran virus ini pun sangat cepat melalui droplet. Ketika penderita bersin dan dia tidak menutup mulut dan hidungnya, maka cairan hidung dan air ludah yang dikeluarkannya melalui droplet bisa menulari orang lain.

            Banyak sekali penduduk Wuhan yang tidak tertolong karena begitu cepat penularannya. Sehingga pemerintah Tiongkok melalukan lockdown kota tersebut. seketika kota tersebut seperti kota mati yang tidak berpenghuni karena semua penduduk diwajibkan berada di dalam rumah mereka. 

            Awal maret lalu, penyakit ini sudah menulari beberapa orang di Indonesia dan negara lain. Beberapa jamaah umroh di Makkah dan Madinah juga terjangkit wabah ini. sehingga Hikmal dan teman-temannya yang saat itu sedang belajar di Madinah, harus segera kembali ke tanah air.

            Tanggal 16 maret 2020 Hikmal sampai di bandara Soeta. Kami menjemputnya dengan hati diliputi kecemasan. Cemas karena kamu harus datang ke bandara yang ditenggarai sebagai tempat penularan covid19 ini. Sebelum berangkat dari bandara Madinah saya sudah berpesan agar Hikmal mengenakan masker di sepanjang penerbangan. Agar hikmal sering-sering mencuci tangan dengan sabun. Jika tidak bisa, gunakan handsanitizer.

            Setelah bertemu, kami pun langsung belanja membeli kebutuhan selama sepekan. Ternyata di bandara Hikmal diminta mengisi form yang menyatakan dia harus melalukan isolasi mandiri selama 14 karena dia baru dari luar negeri. Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi jika dia tertular covid19 selama di luar negeri.

            Isolasi mandiri pun kami mulai di rumah. Selama 14 hari saya melarang hikmal dan semua anggota keluarga kami untuk keluar rumah. Tapi suami masih harus keluar rumah karena beliau bekerja. Sementara hauzan sudah mulai libur karena dari sekolah juga sudah disuruh untuk tetap berada di dalam rumah selama 2 pekan.

            Alhamdulillah 2 pekan Karantina mandiri terlewati. Saya lega selama waktu itu kami semua sehat. Tapi ternyata karantina mandiri kami harus ditambah. Karena saat ini kasus covid19 di Jakarta dan Indonesia sudah makin bertambah. Jumlah pasien meningkat setiap hari. Hanya kepada Allah kami berlindung dan berserah diri. 

            Setiap hari terasa begitu lama. Semua aktivitas dilakukan di rumah. Bahkan shalat berjamaah sudah dilarang sejak tanggal 20 maret 2020. Entah kenapa, mendadak saya jadi paranoid terhadap semua orang. Rasa cemas kembali menghantui saya. Walau dulu rasa cemas itu sudah berkurang, tapi sebulan terakhir ini rasa cemas saya kembali muncul. 

            Tidur kembali tidak nyenyak. Rasa begah dan napas sedikit sesak kembali terasa. Saya memohon pada Allah agar menghilangkan rasa cemas saya. Saya harus bersyukur, keadaan saya lebih baik dari pada banyak orang di luar sana. Banyak orang yang tidak punya uang untuk makan karena mereka tidak bisa berjualan. Ada yang di PHK karena perusahan mereka terkena imbas dari wabah ini.

            Ya Allah… Hamba mohon ampun atas semua dosa. Rasanya tak bisa membayangkan keadaan orang lain yang kondisinya lebih buruk dibanding ketika keadaan normal tanpa wabah. Ya Allah… saat ini begitu terasa betapa kebebasan yang Engkau berikan sangat berharga. Hanya berdiam di rumah mengajarkan kami banyak hal. 

            Hikmahnya tentu saja bisa berkumpul bersama keluarga lebih banyak dari biasanya. Bisa melihat anak-anak melakukan pekerjaan rumah tangga dengan pembagian tugas dari mereka. Beberapa hari lagi Ramadhan menjelang. Semoga Allah meridhai kami untuk melaksanakan ibadah Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Aamiin…

 



Catatan :

Tulisan ini saya tulis april th 2020. Lupa posting saat itu. Semoga Allah segera menghentikan penyebaran virus covid19 ini. Aamiin.. stay save, stay at home, stay health ya sahabat. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita dan mengijabah doa-doa kita. aamiin... 

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. ^_^