Tuesday, June 25, 2013

Ngeteh di Pagi Hari, Kebiasaanku dari Kecil


                                                    

Pulang ke kampungku di Bukittinggi adalah salah satu momen yang paling kutunggu. Ketika di kampung, keluarga besarku berkumpul. Hebatnya kebiasaan dari zaman nenekku masih hidup dulu masih terbawa hingga sekarang. Yaitu kebiasaan minum teh setiap pagi bersama keluarga. Nenekku selalu membuat teh setiappagi untuk anak dan cucunya sebelum kami berangkat ke sekolah atau ke tempat kerja. Kami wajib minum teh manis agar kami punya tenaga saat belajar atau bekerja, demikian alasan nenek.

 Hal ini juga yang kulakukan setelah aku memiliki keluarga kecil di Bekasi. Meskipun jauh dari keluarga besar, aku merasa selalu dekat dengan keluargaku karena ngeteh Sariwangi di pagi hari. Awal menikah tahun 1998 dulu, suamiku sempat bingung ketika aku membuatkan teh hangat Sariwangi untuknya sebelum berangkat bekerja. Suami malah memintaku nggak usah repot-repot untuk membuat teh. Karena menurutnya, air putih saja sudah cukup.
Tapi karena kebiasaan yang telah mendarah daging di tubuhku itu, aku tidak bisa tidak membuat teh di pagi hari. Akhirnya momen ngeteh itu malah menjadi tempat kami curhat satu sama lain setiap pagi sebelum suami berangkat kerja. Suami merasa lebih nyaman mengeluarkan curhatannya sebelum berangkat kerja sembari ngeteh dan sarapan. Kadang curhatannya bisa berupa pekerjaaan di kantor, kadang tentang keluarga kami. Rasanya kami seolah selalu mendapat solusi setelah curhat sembari ngeteh di pagi hari ini.
Ohya, satu lagi kebiasaanku sekarang, setiap pulang kampung, aku selalu membawa oleh-oleh teh Sariwangi untuk dibagikan ke keluarga besar dan tetangga di kampung. Kebiasaan ngeteh di pagi hari ini juga menular ke keluarga suamiku. Karena ketika aku lebaran di kampung bersama mereka, aku selalu melakukan kebiasaanku membuat teh di pagi hari. Terima kasih Sariwangi. Karena ngeteh Sariwangi ini kami sekeluarga makin akrab. 


        Pulang ke kampungku di Bukittinggi adalah salah satu momen yang paling kutunggu. Ketika di kampung, keluarga besarku berkumpul. Hebatnya kebiasaan dari zaman nenekku masih hidup dulu masih terbawa hingga sekarang. Yaitu kebiasaan minum teh setiap pagi bersama keluarga. Nenekku selalu membuat teh setiappagi untuk anak dan cucunya sebelum kami berangkat ke sekolah atau ke tempat kerja. Kami wajib minum teh manis agar kami punya tenaga saat belajar atau bekerja, demikian alasan nenek.
           Hal ini juga yang kulakukan setelah aku memiliki keluarga kecil di Bekasi. Meskipun jauh dari keluarga besar, Aku merasa selalu dekat dengan keluarga besarku karena ngeteh Sariwangi di pagi hari. Awal menikah tahun 1998 dulu, suamiku sempat bingung ketika aku membuatkan teh hangat Sariwangi untuknya sebelum berangkat bekerja. Suami malah memintaku nggak usah repot-repot untuk membuat teh. Karena menurutnya, air putih saja sudah cukup.
         Tapi karena kebiasaan yang telah mendarah daging di tubuhku itu, aku tidak bisa tidak membuat teh di pagi hari. Akhirnya momen ngeteh itu malah menjadi tempat kami curhat satu sama lain setiap pagi sebelum suami berangkat kerja. Suami merasa lebih nyaman mengeluarkan curhatannya sebelum berangkat kerja sembari ngeteh dan sarapan. Kadang curhatannya bisa berupa pekerjaaan di kantor, kadang tentang keluarga kami. Rasanya kami seolah selalu mendapat solusi setelah curhat sembari ngeteh di pagi hari ini.
          Ohya, satu lagi kebiasaanku sekarang, setiap pulang kampung, aku selalu membawa oleh-oleh teh Sariwangi untuk dibagikan ke keluarga besar dan tetangga di kampung. Kebiasaan ngeteh di pagi hari ini juga menular ke keluarga suamiku. Karena ketika aku lebaran di kampung bersama mereka, aku selalu melakukan kebiasaanku membuat teh di pagi hari. Terima kasih Sariwangi. Karena ngeteh Sariwangi ini kami sekeluarga makin akrab. [*]

* Tulisan ini diikutkan dalam lomba 15 Menit bersama Sari Wangi

2 comments:

  1. bener banget bunda..jadi inget keluarga yang jauh dirumah ya..inget ortu, inget kakak..
    hiks..hiks *nasib di perantauan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih sudah berkunjung ya. Selalu berdoa untuk keluarga mungkin akan membuat kita lebih tenang di perantauan. ^_^

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung. ^_^