Monday, January 23, 2023

Kebohongan Konyol

 Bismillahirrahmanirrahim

Tahun 2023 sudah berjalan hampir sebulan. Tentunya banyak kisah yang sudah terjadi setiap hari. Kisah sedih, bahagia, kecewa, lucu dan lainnya. Saya akan menulis sebuah kisah konyol yang terjadi di tahun baru Imlek kemarin. Tepatnya tanggal 22 Januari 2023.

Menjelang siang, saya dan keluarga kecil kami berkendara menuju sebuah pusat kuliner di Jakarta. Menurut yang saya lihat di IG, tempat kuliner itu cukup menarik karena berada di tengah gedung pencakar langit. Nama tempatnya Chillax Sudirman kalau tidak salah. Rencananya suami ingin mengambil beberapa foto untuk menyalurkan hobi fotografinya.

Sebelum zuhur kami sampai di tempat itu. Ternyata cukup ramai pengunjung yang ingin makan siang di sana. Ada berbagai tenan kuliner yang bergabung di sana. Pastinya banyak spot foto yang cocok untuk dipajang di Sosmed tentunya. Beberapa orang terlihat berfoto bersama dan berswafoto di beberapa tempat.

Suami saya pun mulai membuka kamera DSLR nya dan mulai memotret gedung pencakar langit yang terlihat sangat estetik dari sisi tempat kuliner tersebut. Sedangkan saya segera memesan makan siang untuk kami. Setelah berkeliling mencari kuliner yang cocok dengan lidah kami, saya pun memesan makan siang di salah satu masakan jepang.

Sambil menunggu makanan disajikan, suami dan anak sulung saya kembali hunting tempat foto dengan mengelilingi pusat kuliner tersebut. Setelah makanan disajikan, kami pun makan siang bersama. Selesai makan, kami berpikir akan melaksanakan shalat zuhur di sana. Ternyata tempat kuliner tersebut tidak memiliki mushalla. Saya sempat bertanya kepada salah satu karyawan restoran jepang tempat saya memesan makanan tadi.

Kami pun memutuskan untuk shalat zuhur di Istiqlal. Kami kembali ke parkiran dan melanjutkan perjalanan ke istiqlal. Sampai di Istiqlal, ternyata banyak perubahan yang saya lihat. Terakhir saya ke sini, belum ada parkiran di besmen. Tapi sekarang kami harus parkir di besmen.

Tak mau berlama-lama mengagumi Istiqlal, saya dan keluarga segera melaksanakan shalat zuhur. Bersyukur peraturan PPKM sudah tidak berlaku di sini. Jadi banyak juga pengunjung yang terlihat tidak mengenakan masker. 

Saya dan si sulung shalat di shaf perempuan, sedangkan suami dan dua anak lelaki saya tentunya di shaf laki-laki. Sebelum berpisah di pintu masuk, kami berjanji bertemu di depan pintu masuk laki-laki.

selesai shalat, saya tak melewatkan kesempatan mengambil beberapa foto di dalam masjid Istiqlal. Saya selalu merasa kecil ketika berada dalam masjid yang sangat luas dan tinggi ini. Maa syaAllah... ingin rasanya shalat berjamaah di sini ketika shalat 'Id. Saya ingin melihat seperti apa bentuk mesjid ini ketika jamaah mengisi penuh seluruh shafnya. 

Untuk meredam keinginan saya, saya pun mengambil foto sebanyak yang saya mau. Ketika asyik memotret, suami saya menelpon. 

"Sudah selesai shalatnya?"

"Sudah."

"Ya udah, ayo turun!"

"Bentar ya, saya lipat mukena dulu, tadi saya agak lama antri di toilet. Jadi baru selesai shalat," ucap saya sedikit berbohong. Karena saya belum puas memotret berbagai sudut dalam masjid Istiqlal.

"Yakin lagi ngelipat mukena? Bukan lagi moto kan?"

"Hah!" Loh kok dia tahu saya lagi mengambil foto. Saya jadi agak panik, saya arahkan pandangan ke shaf laki-laki. Ternyata suami dan dua anak laki-laki saya sedang menatap saya sambil tertawa. Si sulung yang ada di samping saya juga terbahak melihat tingkah saya.

"Itu lagi melipat mukena ya?" ucap suami masih di telepon. Saya segera mematikan Handphone menahan malu. Terciduk berbohong itu membuat malu sampai ke ubun-ubun.

Tiba-tiba saya ingat, sebelum suami menelepon saya, saya kan sedang memotret shaf laki-laki persis di tempat dia dan anak-anak berdiri. Saya pun melihat ke galery HP. Maa Sya Allah...benar ternyata. Saya nggak ngeh kalau saya memotret mereka. 

"Ya Allah... ternyata ibu tadi memotret bapak, coba lihat deh kak."

Kami pun susah menghentikan tawa. Bersyukur tidak banyak orang yang shalat di sekitar saya. 

"Ibu nggak lihat bapak saat memotret?"

"Nggak. Kan kameranya nggak dizoom, jadi nggak kelihatan orang yang ada di sana."

Suami saya memberi kode kalau dia tunggu di luar. Saya bergegas mengembalikan mukena ke rak mukena dan segera keluar masjid. Sampai di tempat suami dan anak laki-laki saya duduk menunggu, mereka meledek saya habis-habisan. 

"Makanya jangan pakai bohong. Bilang aja pingin foto-foto." Ledek mereka. 

Iya deh, maaf. Karena udah lama nggak kesini. Jadi terpaksa ngeles. ^_^


23 Januari 2023 



0 comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. ^_^