Perasaan Birdy
Birdy burung sedang bingung dan murung, pandangannya tak lepas melihat dedaunan yang berjatuhan ke tanah. Sudah beberapa hari ini, daun-daun di pohon tempat tinggalnya gugur satu persatu, pertama daun-daun itu menguning, beberapa hari kemudian daun yang sudah kuning, menjadi coklat, kemudian daun coklat itu terlepas dan berguguran dari pohon.
Kalau hanya satu daun yang gugur, mungkin Birdy tidak sesedih ini. Tapi, semua daun-daun pohon itu satu per satu menguning, dan berguguran.
Dalam hatinya Birdy bertanya, kenapa daun-daun itu berguguran, padahal di dalam rimbunan daun inilah ia sering bermain, belajar terbang, melompat dan bernyanyi. Jika terus-menerus seperti ini, pastilah daun-daun itu akan habis, gumam Birdy. Dan dia tidak akan punya tempat lagi untuk bermain.
“Bu.., kenapa daun-daun ini berguguran? Kalau semua daun ini habis, kita akan tinggal di mana?” tanya Birdy pagi itu setelah selesai belajar terbang bersama ibunya. Birdy tidak tahan lagi menyembunyikan kesedihannya.
“Hmmm.. ternyata anak Ibu murung karena itu ya.., ” sahut Ibu Birdy sambil tersenyum. Beberapa hari ini, Ibu memperhatikan Birdy. Ibu tahu Birdy sedang memikirkan sesuatu, tapi Ibu menunggu Birdy sendiri yang bercerita kepadanya. Karena biasanya Birdy bercerita banyak hal kepada ibunya.
“Iya Bu.. aku gak mau kehilangan semua daun-daun ini, aku takut gak bisa main petak umpet lagi bersama teman-temanku.”
“Sayang.., Birdy tidak usah takut, daun-daun ini gugur, karena memang sudah saatnya. Kan sekarang musim gugur, semua daun yang ada di setiap pohon pasti akan gugur. Jika musim semi tiba, semua pohon akan mengeluarkan daun baru. Jadi Birdy tidak akan kehilangan tempat bermain, dan kita tidak akan kehilangan tempat tinggal,” jelas Ibu.
“Oo... gitu ya Bu, tapi kasihan daun yang sudah gugur itu ya Bu, mereka jadi tidak ada gunanya lagi.”
“Daun yang sudah gugur, masih berguna sayang, mereka berguna untuk kesuburan tanah di sekitar pohon ini. Mereka akan hancur dan akan menjadi pupuk untuk pohon ini, sehingga pohon ini bisa menghasilkan buah dan daun yang lebih banyak lagi.”
“Hore... kalau gitu, makanan untuk kita bertambah banyak ya Bu,” kicau Birdy sambil melompat gembira. Ibu Birdy tersenyum melihat tingkah anaknya.
Note : Cerpen ini pernah dimuat di Majalah Imut edisi April 2011
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. ^_^