Tahun 2022 lalu, salah satu guru Bahasa Arab saya menanyakan tentang ilustrator yang saya kenal, karena beliau sedang mencari ilustrator untuk naskah cerita anak yang sedang beliau tulis. Naskah itu rencananya untuk tugas S2 beliau.
Saya pun memberikan dua nama dan nomor telepon ilustrator yang saya kenal. Selanjutnya guru saya menghubungi salah satunya dan mereka pun melakukan kerja sama untuk naskah guru saya tersebut.
Enam atau tujuh bulan kemudian, guru saya menghubungi saya lagi dan minta tolong untuk menjadi penengah antara beliau dan ilustrator perempuan yang dulu saya kenalkan.
Ternyata masalahnya adalah ilustrasi yang diminta tidak selesai sesuai tenggat. Sedangkan uangnya sudah ditransfer dua pertiga dari total yang harus dibayar.
Saya pun mencoba menengah. Beberapa kali saya chat dan telepon ilustrator tersebut. Ilustrator tersebut memberikan beberapa alasan yang menurut saya tidak masuk akal. Tapi kami mencoba memahami kondisinya. Saya dan guru saya memberikan kesempatan untuk melanjutkan proyek.
Saat itu kami berpikir kalau proyek ilustrasi dibatalkan dan dipindahkan ke ilustrator lain, akan lama dan susah lagi mencari ilustrator.
Sang ilustrator pun mulai melanjutkan proyek. Saya pikir selesai sampai di sana. Ternyata masalah berlanjut, ilustrasi tidak selesai dan akhirnya guru saya terpaksa harus menghentikan kerjasama dengan ilustrator tersebut. Karena naskah harus segera dikasih ke dosen beliau, akhirnya beliau menggunakan AI untuk gambar naskah beliau. Walau tak sempurna, dosen menerima naskah itu dan beliau juga ikhlas atas uang yang diberikan untuk ilustrator walau gambar tidak selesai.
Sang ilustrator mengirimkan gambar yang hanya sebagian besar yang selesai itukepada guru saya. Sungguh di sini saya sangat kecewa pada ilustrator kenalan saya ini. Tapi qadarullah semua sudah terjadi.
Beberapa bulan kemudian guru saya meminta alamat email saya dan beliau mengirim semua gambar dari ilustrator kepada saya. Menurut beliau karena beliau tidak butuh gambar itu lagi, jadi beliau berpikir mungkin saya bisa menggunakan gambar itu nanti.
Tentu saja beliau bermaksud baik dengan hal tersebut. Tapi sebagai manusia, saya merasa tertekan. Uang yang tidak sedikit dikeluarkan untuk proyek itu seolah sia-sia. Apalagi beliau memberikan gambar kepada saya dengan gratis.
Tak mudah bagi saya menerima hal ini. Saat itu saya mengatakan berulang kali bahwa saya minta maaf karena mengenalkan seseorang yang tidak kompeten kepada beliau. Saya merasa tidak enak hati karena hal ini.
Sedangkan jika saya harus membayar gambar itu kepada beliau, saya belum punya uang yang cukup apalagi beliau juga menolaknya. Beliau mengatakan itu qadarullah، jadi saya tidak perlu merasa tidak enak dan tidak perlu membayar gambar tersebut.
Sejak itu saya selalu berdoa agar Allah mudahkan saya untuk menulis naskah yang sesuai dengan gambar yang sudah ada.
Setahun setelah masalah itu, Allah kabulkan doa saya. Mbak Agnes, editor Elexmedia Komputindo menghubungi saya karena ada salah satu buku saya yang dijadikan buku proyek, jadi saya harus tanda tangan surat perjanjian kerjasama baru. Saat itulah saya mengajukan naskah saya berdasarkan ilustrasi yang sudah ada itu ke Mbak Agnes.
Beliau review naskah tersebut. Alhamdulillah beliau ACC untuk terbit di Elexmedia. Tak terkira senangnya saya. Syukur tak henti saya ucapkan kepada Allah. Terima kasih tak terhingga juga kepada Mbak Agnes dan Elexmedia.
Semoga saya bisa 'mengembalikan' uang guru saya dengan cara ini. Saya memohon agar Allah memudahkan proses terbit dan penjualannya.
Saya harap buku ini bermanfaat untuk pembacanya dan semoga Allah memberkahi dan memberikan rezeki berupa royalti kepada saya dan guru saya atas penjualan buku ini. Aamiin...
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. ^_^